Kelompok rentan yang kerap terabaikan dalam pembahasan kesehatan adalah orang lanjut usia (lansia). Kondisi fisik mereka yang menurun seiring bertambahnya usia menyebabkan mereka lebih rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk infeksi saluran pernapasan viral seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV).
Temuan dari studi global selama tiga dekade, yang mencakup rentang waktu dari 1990 hingga 2019, menunjukkan bahwa angka kematian akibat RSV di kalangan lansia di atas 70 tahun melebihi angka kematian pada anak-anak di bawah lima tahun. Fenomena ini sangat mencolok terjadi di negara-negara dengan kondisi sosiodemografis yang kurang baik, seperti beberapa negara di Asia Tenggara.
Dr. dr. Sukamto Koesnoe, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, menjelaskan bahwa sebagian besar lansia mengalami penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap RSV, terutama bagi mereka yang juga memiliki penyakit penyerta seperti diabetes dan gangguan paru-paru.
Risiko Kesehatan yang Mengintai Lansia dari RSV
Penyakit pernapasan viral menjadi salah satu penyebab kematian yang signifikan bagi lansia. RSV, yang sebelumnya dianggap sebagai masalah kesehatan pada anak-anak, kini telah menjadi perhatian serius di kalangan orang tua.
Perubahan pola hidup dan lingkungan juga berkontribusi pada peningkatan risiko infeksi. Lansia sering kali terpapar pada kondisi kesehatan yang lebih buruk, seperti polusi dan akses yang terbatas ke layanan kesehatan.
Dengan meningkatnya angka harapan hidup, jumlah lansia yang mengalami penyakit berhubungan dengan RSV diprediksi akan semakin meningkat. Oleh karena itu, upaya pencegahan melalui vaksinasi menjadi semakin penting.
Pentingnya Vaksinasi untuk Melindungi Kesehatan Lansia
Berdasarkan penjelasan Dr. Sukamto, vaksin RSV berfungsi sebagai pelengkap perlindungan, bersama dengan vaksin flu dan pneumonia. Imunisasi yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan saluran napas dan mencegah komplikasi yang serious.
Vaksin RSV yang telah dimasukkan dalam Jadwal Imunisasi Dewasa 2025 menunjukkan komitmen pemerintah dalam menangani masalah kesehatan ini. Di samping itu, usaha untuk meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat juga sangat diperlukan.
Dengan vaksin yang tepat, risiko infeksi RSV bisa ditekan. Hal ini tidak hanya akan berpengaruh positif bagi lansia, tetapi juga mengurangi beban di sistem kesehatan nasional.
Upaya Kolaboratif dalam Menanggulangi RSV
Direktur PT Pfizer Indonesia, Hendra Wijaya, menegaskan komitmen untuk menghadirkan inovasi baru dalam pencegahan penyakit pernapasan. Kegiatan ini merupakan bagian dari kolaborasi berbagai pihak dalam usaha meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya bagi populasi rentan seperti lansia.
Pentingnya kolaborasi antara berbagai stakeholder di bidang kesehatan akan menciptakan dampak positif yang lebih besar. Baik itu melalui penelitian, pengembangan vaksin, maupun program edukasi untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan.
RSV bukanlah masalah kesehatan yang sepele, dan upaya yang komprehensif dibutuhkan untuk menanganinya. Dukungan dari pemerintah, organisasi kesehatan, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam pencegahan penyakit ini.