Babak kedua pertandingan memberikan momen krusial bagi tim Indonesia. Pelatih Nova Arianto tidak segan melakukan perubahan dengan menarik tiga pemain untuk meningkatkan performa tim.
Dengan masuknya Dimas Adi Prasetyo, Fabio Azka Irawan, dan Fandi Ahmad Muzaki, diharapkan Indonesia bisa lebih agresif dalam menyerang. Pergantian ini menjadi strategi yang tepat untuk memanfaatkan momentum permainan.
Ketegangan segera muncul ketika wasit dipanggil untuk meninjau satu insiden. Dari tayangan ulang, terlihat jelas bahwa Darell Oliva melakukan pelanggaran terhadap Mierza Firjatullah, dan wasit kemudian memberikan penalti kepada Indonesia.
Proses Menentukan Penalti yang Mengubah Permainan
Evandra Florasta dipercaya untuk mengeksekusi tendangan penalti. Dengan tenang, dirinya mampu melaksanakan tugas tersebut dan membawa Indonesia unggul di menit ke-52.
Namun, euforia tidak bertahan lama, karena Honduras segera merespons. Mereka mendapatkan kesempatan penalti setelah Putu Panji dianggap melakukan handball di area terlarang.
Pemain Honduras, Luis Suazo, tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Ia berhasil menyamakan kedudukan hanya dua menit setelah Indonesia unggul, menjadikan skor imbang 1-1.
Setelah momen tersebut, suasana pertandingan kembali mendebarkan dengan kedua tim berusaha menemukan celah. Meskipun Honduras berusaha melakukan serangan balik, Indonesia tetap berfokus pada penguasaan bola.
Tekanan yang dilakukan Indonesia mulai membuahkan hasil. Fadly Alberto Hengga berhasil menjaringkan gol kedua bagi timnya melalui umpan silang yang disiapkan oleh Mierza Firjatullah.
Pertarungan yang Ketat di Tengah Lapangan
Gol ini terjadi di menit ke-72 dan menambah semangat tim untuk tetap berjuang. Namun, situasi di lapangan semakin tegang ketika Putu Panji mengalami cedera kepala setelah pertandingan berat dengan Brasil sebelumnya.
Untuk menjaga kekuatan tim, Lucas Lee menggantikan posisi Putu Panji. Meskipun kehilangan pemain, Indonesia berusaha untuk tetap fokus dalam permainan.
Dalam prosesnya, Honduras berusaha merebut kembali kontrol. Penetrasi Luis Suazo terhenti oleh Muhammad Algazani, tetapi wasit menolak untuk memberikan penalti meskipun ada protes dari pihak Honduras.
Setelah melihat tayangan ulang, wasit tetap menguatkan keputusannya. Pertandingan berlanjut dengan ketegangan yang meningkat, menunggu siapa yang akan mendominasi hingga akhir waktu pertandingan.
Terdapat tambahan waktu tujuh menit yang diberikan, memungkinkan kedua tim untuk mencari peluang. Ilham Romadhona dimasukkan untuk menggantikan Mierza Firjatullah yang telah berjuang selama pertandingan.
Kemenangan yang Tercapai Setelah Usaha Keras
Waktu tambahan tersebut dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memperkuat pertahanan mereka. Walaupun Honduras melakukan upaya terakhir untuk mencetak gol, Indonesia berhasil mempertahankan keunggulan.
Kemenangan ini sangat berarti bagi tim, mengingat mereka gagal meraih hasil serupa pada Piala Dunia U-17 dua tahun lalu. Ini menjadi langkah penting bagi tim muda Indonesia yang menunjukkan peningkatan signifikan.
Melihat performa solid ini, pelatih Nova Arianto patut merasa bangga dengan anak asuhnya. Setiap pemain menunjukkan dedikasi dan semangat juang yang tinggi di lapangan.
Ketika pertandingan berakhir, sorak sorai menggema di stadion. Para pemain Indonesia merayakan kemenangan ini secara meriah, menandakan kerja keras dan perjuangan mereka di turnamen.
Susunan Pemain
Honduras: Noel Valladares, Emanuel Martin, Osmel Medina, Denzel Arzu, Obed Amador, Mike Arana, Yochua Palacios, Darell Oliva, Luis Suazo, David Flores.
Indonesia: Mike Rajasa; Algazani Dwi Sugandi, Putu Panji, Mathew Baker; Eizar Tanjung, Nazriel Alfaro, Evandra Florasta, Fadly Alberto Hengga; Zahaby Gholy, Mierza Firjatullah, Rafi Rasyiq.
















