Terkait motivasinya mengikuti proses seleksi, Anggito menyebutnya sebagai kombinasi dari motivasi pribadi dan penugasan. Ia mengakui, proses persiapan yang ia jalani terbilang singkat. Sekali lagi, ia menegaskan bahwa semua persiapan dilakukan dengan penuh ketelitian dan dedikasi yang tinggi.
“Mulai dari pengisian form, kemudian kesehatan, kemudian mengisi kayak pakta gitu pakai materai. Terus kemarin sempat diundang sama pak Menteri (Purbaya) sebagai Ketua Pansel,” kisahnya. Melalui proses ini, Anggito berharap dapat memberikan kontribusi signifikan untuk kemajuan institusi yang ia cintai.
Sebagai informasi, Anggito mengusung program strategis bertajuk AKSARA dalam fit and proper test-nya. Program ini mencakup enam misi utama, di antaranya peningkatan keahlian manajemen aset (asset management competency), penguatan pendidikan dan SDM, serta perluasan jangkauan media sosial dan literasi keuangan. Konsep mendalam ini dirancang untuk menghadapi tantangan di masa depan yang semakin kompleks.
Selain itu, ia juga menargetkan penurunan beban dana kelolaan per pegawai, penggandaan kegiatan sosial, dan penguatan digitalisasi proses bisnis LPS dalam lima tahun ke depan. Dengan langkah konkret ini, Anggito berharap dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien dan produktif.
Rencana Strategis yang Dihadirkan Anggito untuk Organisasi
Dalam rangka mewujudkan visi dan misinya, Anggito telah menyusun sejumlah rencana strategis. Pertama, peningkatan manajemen aset menjadi salah satu fokus utama, mengingat pentingnya aspek ini dalam keberlangsungan organisasi. Ia percaya, dengan manajemen yang baik, aset yang dimiliki dapat dimaksimalkan potensinya.
Anggito juga berfokus pada penguatan sektor pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Hal ini diharapkan dapat menghasilkan tenaga-tenaga profesional yang siap menghadapi tantangan di era digital. Peningkatan kompetensi SDM merupakan investasi jangka panjang yang sangat diperlukan oleh organisasi.
Dalam dunia yang kian terhubung, perluasan jangkauan media sosial juga menjadi perhatian. Anggito meyakini bahwa media sosial dapat menjadi alat efektiv untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Dengan memanfaatkan platform ini, harapan untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan masyarakat dapat terwujud.
Setiap inisiatif yang dirancang Anggito memiliki tujuan yang jelas dan terukur. Misalnya, ia menargetkan pengurangan beban dana kelolaan per pegawai. Ini menunjukkan keseriusannya dalam menciptakan efisiensi operasional di dalam organisasi. Dengan pendekatan ini, Anggito berupaya membuat setiap pegawai merasa lebih diberdayakan dan termotivasi.
Peran Teknologi Digital dalam Meningkatkan Efisiensi Bisnis
Dalam era digital saat ini, teknologi memiliki peran yang sangat vital dalam dunia bisnis. Anggito memahami hal ini dan berkomitmen untuk mengintegrasikan teknologi dalam proses bisnis LPS. Melalui digitalisasi, proses manual yang selama ini menjadi kendala dapat diatasi secara efektif.
Penerapan teknologi juga akan memungkinkan LPS untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dengan mengoptimalkan platform digital, Anggito berencana meningkatkan layanan yang diberikan kepada nasabah. Efisiensi dalam melayani pelanggan adalah kunci untuk mempertahankan kepercayaan dan loyalitas mereka.
Anggito juga percaya bahwa memanfaatkan data analytics dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Dengan data yang tepat, organisasi dapat melakukan analisis yang mendalam dan akurat. Hal ini akan mendorong LPS untuk menjadi lebih inovatif dalam menawarkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Menyadari pentingnya keamanan data, Anggito juga harus memastikan bahwa seluruh sistem teknologi yang diimplementasikan aman. Dengan langkah-langkah preventif yang tepat, data sensitif nasabah dapat terlindungi dengan baik. Hal ini menjadi salah satu komitmen yang dipegang Anggito dalam menjalankan tugasnya.
Strategi Peningkatan Kegiatan Sosial untuk Masyarakat
Peningkatan kegiatan sosial adalah bagian dari program strategis yang diusung Anggito. Ia menyadari bahwa organisasi tidak hanya berfungsi sebagai lembaga keuangan, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Oleh karena itu, ia merencanakan penggandaan kegiatan sosial dalam lima tahun ke depan.
Kegiatan sosial ini akan mencakup berbagai inisiatif, seperti program pendidikan, pelatihan keterampilan, dan peningkatan literasi keuangan di masyarakat. Melalui program ini, Anggito berharap dapat memberdayakan masyarakat dan menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.
Anggito melihat kolaborasi dengan berbagai pihak sebagai kunci keberhasilan program sosialnya. Dengan menggandeng organisasi non-pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas lokal, program-program ini bisa lebih efektif. Partisipasi masyarakat sebagai penerima manfaat juga diharapkan dapat memperkuat rasa memiliki.
Setiap kegiatan sosial yang dilaksanakan akan diukur dampaknya. Anggito berkomitmen untuk transparan dalam pelaksanaan program-program ini. Dengan adanya evaluasi yang baik, perubahan positif di masyarakat diharapkan dapat terwujud dan terus berkembang.