Flu atau influenza sering dianggap sebagai penyakit yang ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun fakta menarik adalah bahwa penyakit ini memiliki beberapa jenis yang berbeda dan tidak dapat dianggap remeh, terutama bagi kelompok berisiko yang lebih tinggi.
Saat berbicara tentang influenza, banyak orang tidak menyadari bahwa terdapat empat tipe virus influenza yang diidentifikasi: A, B, C, dan D. Di antara keempat jenis ini, virus tipe A dan B merupakan yang paling umum dan sering menyebabkan flu musiman setiap tahun di berbagai belahan dunia.
Influenza A adalah jenis flu yang paling sering dijumpai dan dikenal memiliki potensi untuk menyebabkan wabah besar. Virus ini dapat menginfeksi manusia dan berbagai hewan, termasuk burung dan babi, sehingga menambah kompleksitas penanganan penyakit ini.
Pengertian dan Jenis Flu Influenza Berdasarkan Virusnya
Selain dikenal dengan potensi wabah yang besar, influenza A juga merupakan penyebab beberapa pandemi yang telah terjadi di seluruh dunia. Beberapa pandemi besar yang terkenal, di antaranya, Flu Spanyol pada tahun 1918, Flu Asia pada 1957, dan Flu Hong Kong pada 1968, semuanya disebabkan oleh virus tipe A.
Satu hal yang perlu diketahui adalah virus influenza A memiliki dua protein permukaan utama: hemagglutinin (H) dan neuraminidase (N). Kombinasi dari kedua protein ini membantu dalam menentukan subtipe virus, dan struktur genetiknya yang mudah berubah membuat virus ini sulit diprediksi.
Saat ini, dunia terus berupaya mengembangkan vaksin influenza yang dapat melindungi dari berbagai strain virus yang berbeda. Mengingat virus ini bermutasi dengan cepat, pembaruan vaksin biasanya dilakukan setiap tahun untuk menyesuaikan dengan strain yang sedang beredar.
Merk Influenza B: Spesies Manusia yang Khas
Berbeda dengan influenza A, influenza B hampir secara eksklusif ditemukan pada manusia. Meskipun virus ini juga dapat menyebabkan flu musiman, kemungkinan terjadinya pandemi besar jauh lebih kecil karena tidak mampu menular dari spesies ke spesies lainnya.
Terdapat dua garis keturunan utama dari influenza B yang patut diperhatikan, yaitu Victoria dan Yamagata. Keduanya memiliki ciri khas dan dapat menimbulkan gejala serupa dengan influenza A.
Walaupun tingkat mutasi influenza B lebih lambat dibandingkan influenza A, virus ini masih dapat menyebabkan gejala yang cukup parah, terutama bagi anak-anak, lansia, atau mereka yang memiliki sistem imun yang lemah. Sebaiknya segala gejala flu segera ditangani dan diamati dengan baik.
Gejala Umum Influenza A dan B yang Perlu Diketahui
Kedua tipe influenza ini sering kali menunjukkan gejala yang sama, di antaranya demam tinggi, nyeri otot dan sendi, serta sakit kepala. Gejala lain yang umum muncul adalah batuk kering, pilek, dan sakit tenggorokan yang dapat mengganggu aktivitas keseharian.
Tidak hanya itu, pada beberapa kasus, mual atau diare juga dapat terjadi, terutama di kalangan anak-anak. Umumnya, kebanyakan orang akan sembuh dalam waktu beberapa hari hingga maksimal satu minggu.
Namun, bagi penderita dalam kategori rentan, seperti ibu hamil atau individu yang memiliki kondisi kesehatan kronis, flu dapat membawa risiko yang lebih serius seperti pneumonia atau komplikasi lain yang berbahaya.
Pentingnya Tindakan Pencegahan dan Pengobatan Influenza
Meskipun tidak ada obat yang secara khusus bisa menyembuhkan flu, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mempercepat proses pemulihan. Istirahat yang cukup, banyak mengonsumsi cairan, serta penggunaan obat pereda gejala dapat sangat membantu.
Pada kasus yang lebih serius, dokter mungkin meresepkan antivirus tertentu seperti oseltamivir atau zanamivir untuk membantu mengurangi durasi gejala jika diberikan segera setelah munculnya gejala. Penting untuk mendapatkan perawatan medis jika gejala berlangsung lama atau semakin parah.
Preventif terbaik melawan influenza adalah melalui vaksinasi tahunan. Vaksin flu yang dianjurkan oleh pihak berwenang tidak hanya mengurangi risiko sakit parah, tetapi juga dapat mencegah rawat inap yang dapat mengancam jiwa.
Selain vaksinasi, ada sejumlah tindakan pencegahan yang bisa diambil, seperti mencuci tangan secara teratur, menghindari kontak langsung dengan individu yang menderita pilek atau flu, serta menggunakan masker saat merasa tidak sehat. Dengan langkah-langkah sederhana ini, kita dapat melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita dari penyebaran virus influenza.