Prada Lucky, seorang anggota militer, meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif selama tiga hari di ruang ICU RSUD Aeramo, Kecamatan Aesesa. Kejadian tragis ini terjadi pada Rabu, 6 Agustus 2025, dan diduga berkaitan dengan penganiayaan yang dilakukan oleh seniornya.
Sersan Mayor Christian Namo, ayah Prada Lucky, mengungkapkan kondisi menyedihkan putranya sebelum meninggal. Tubuh Prada Lucky dipenuhi dengan luka lebam, sayatan, serta bekas bakaran yang menunjukkan tindakan kekerasan yang dialaminya.
Sebagai seorang ayah, Christian Namo merasakan kesedihan yang mendalam dan tidak dapat menerima kenyataan bahwa putranya tewas dengan cara yang kejam. Ia juga menambahkan bahwa dugaan penyebab kematian adalah pecahnya ginjal dan kebocoran paru-paru akibat penganiayaan.
Menggali Penyebab Kematian Tragis Prada Lucky
Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto, menyatakan bahwa pihak tentara sedang melakukan penyelidikan mendalam mengenai kematian Prada Lucky. Penyelidikan ini dilakukan oleh Polisi Militer dan Pomdam untuk mengungkap kebenaran di balik peristiwa tersebut.
Menurut Piek Budyakto, semua pihak yang terlibat dalam proses hukum akan diperiksa secara menyeluruh. Ia berusaha untuk menjaga transparansi dan keadilan dalam penyelidikan ini.
“Kami berharap semua pihak bersabar menunggu hasil dari proses penyelidikan yang sedang berlangsung,” ujarnya kepada para wartawan saat berkunjung ke rumah duka di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Pernyataan dan Respon Keluarga Korban
Respon dari keluarga korban sangat emosional, dengan rasa duka yang mendalam terhadap perlakuan yang diterima oleh Prada Lucky. Christian Namo menegaskan bahwa tidak ada orang tua yang ingin melihat anaknya mengalami penganiayaan berujung kematian.
Keluarga sangat berharap agar penyelidikan dilakukan tanpa pandang bulu. Setiap orang yang terlibat dalam kekerasan terhadap Prada Lucky harus bertanggung jawab dan mendapatkan hukuman yang setimpal atas tindakan mereka.
Dalam suasana berduka, keluarga Prada Lucky meminta dukungan dari masyarakat dan berbagai elemen untuk mengawasi jalannya proses hukum ini, agar keadilan dapat ditegakkan.
Dukungan Masyarakat dan Harapan untuk Keadilan
Seiring dengan berjalannya waktu, kasus ini menarik perhatian publik dan banyak elemen masyarakat menunjukkan kepedulian. Berbagai organisasi dan individu turut mengutuk tindakan kekerasan yang terjadi dalam institusi militer.
Memorandum mengenai perlunya reformasi dan perubahan di dalam sistem pendidikan militer juga muncul, dengan harapan tidak ada lagi kasus serupa yang akan terjadi di masa depan. Banyak yang menginginkan pelatihan yang lebih manusiawi di lingkungan tentara.
Melalui media sosial, seruan untuk keadilan bagi Prada Lucky semakin meluas, dengan tagar yang meminta penyelidikan yang transparan dan serius. Masyarakat berharap bahwa insiden tragis ini tidak akan dilupakan begitu saja.