Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan pujian kepada Chery atas perannya dalam menghadirkan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mendorong pengembangan kendaraan dengan emisi rendah, yang menjadi fokus penting dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
Chery telah menunjukkan kesungguhan melalui partisipasi dalam program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) dengan menciptakan tiga jenis teknologi kendaraan. Inisiatif ini melibatkan pengembangan kendaraan Full Hybrid, Plug-in Hybrid, dan Electric Vehicle (EV), yang diharapkan akan memperkuat posisi Indonesia dalam industri otomotif dunia.
“Investasi ini mencerminkan keseriusan Chery di sektor otomotif nasional. Pemerintah berkomitmen mendukung percepatan realisasi investasi demi kemajuan industri yang berkelanjutan,” ujar Menperin di Jakarta baru-baru ini.
Komitmen Investasi Chery untuk Kendaraan Ramah Lingkungan di Indonesia
Investasi yang dilakukan oleh Chery dimulai sejak 2024 dan direncanakan akan berlanjut hingga 2030. Dalam periode ini, nilai investasi diperkirakan akan mencapai lebih dari Rp 5,2 triliun, yang mencakup pembentukan fasilitas produksi di Indonesia.
Pembangunan pabrik akan dilakukan baik melalui kemitraan dengan pihak-pihak terkait maupun dengan pembangunan pabrik mandiri. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas produksi dan meningkatkan daya saing di pasar otomotif regional maupun global.
Pemerintah Indonesia mengharapkan agar Chery mempercepat penyampaian rencana bisnis yang lebih terperinci untuk lima tahun mendatang. Fokus utama dari rencana ini adalah penguatan kapasitas produksi kendaraan ramah lingkungan dan strategi ekspor yang lebih efektif.
Peluang Produksi Kendaraan Listrik di ASEAN
Salah satu harapan besar dari kerjasama ini adalah agar Indonesia dapat menjadi basis produksi untuk kendaraan listrik Chery yang dipasarkan di kawasan ASEAN. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri kendaraan ramah lingkungan di Asia Tenggara.
Langkah strategis ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal. Dengan adanya pembangunan pabrik, masyarakat lokal berpotensi untuk mendapatkan training dan pelatihan yang relevan dengan industri otomotif modern.
Pengembangan ekosistem kendaraan listrik juga akan berdampak besar pada interaksi ekonomi dan investasi asing. Selain memfasilitasi produksi dalam negeri, hal ini juga dapat menarik lebih banyak produsen untuk berinvestasi di Indonesia.
Peran Pemerintah dalam Memfasilitasi Investasi dan Inovasi
Pemerintah berperan aktif dalam memfasilitasi investasi di sektor otomotif melalui kebijakan yang mendukung inovasi. Regulasinya dirancang untuk menciptakan iklim usaha yang menarik bagi investor, terutama bagi perusahaan yang fokus pada pengembangan teknologi ramah lingkungan.
Dengan dukungan dalam bentuk kemudahan izin dan insentif fiskal, diharapkan lebih banyak lagi investasi serupa dapat masuk ke Indonesia. Hal ini akan mempercepat proses transisi menuju industri otomotif yang lebih berkelanjutan.
Pemerintah juga secara rutin melakukan evaluasi terhadap perkembangan investasi yang ada. Ini menjadi bagian dari upaya untuk memastikan bahwa investasi tersebut memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian dan lingkungan hidup di Indonesia.