Tersembunyi di tengah hutan lebat Koh Chang, Thailand, terdapat sebuah kapal misterius yang dulunya dikenal sebagai Grand Lagoona Hotel. Kapal ini, yang pernah menjadi lambang kemewahan dan daya tarik wisata, kini terjebak dalam keheningan dan misteri, menciptakan kisah yang menarik sekaligus mengerikan bagi para pelancong yang berani mendekatinya.
Grand Lagoona, yang juga disebut The Galaxy, awalnya adalah kapal yang digunakan oleh Angkatan Laut AS. Setelah beralih fungsi menjadi hotel terapung, kapal ini menawarkan pengalaman unik menginap di tengah keindahan alam Thailand, lengkap dengan fasilitas mewah yang tak tertandingi.
Namun, seiring berjalannya waktu, impian besar sang pemilik hotel tersebut hancur berantakan. Kapal mewah yang dulunya ramai kini terbelenggu oleh kutukan dan misteri, menjadikannya daya tarik wisatawan yang penasaran akan cerita di balik kejatuhan hotel tersebut.
Sejarah Kejayaan dan Kejatuhan The Galaxy di Koh Chang
Pada awalnya, The Galaxy menjadi simbol kemewahan dengan tujuh lantai dan 200 kamar tamu yang dilengkapi karpet tebal serta lampu gantung berkilau. Pengunjung dimanjakan dengan pemandangan luar biasa dari restoran yang terletak di dua lantai teratas, menambah daya tarik hotel ini.
Di tahun 1990, hotel ini sangat populer di kalangan pelancong yang menginginkan pengalaman unik dan mewah. Selain itu, fasilitas bungalow yang tersedia menambah daya tarik bagi mereka yang ingin menjelajahi keindahan hutan tropis.
Sayangnya, dengan berjalannya waktu, masalah keuangan mulai menghantui The Galaxy. Pada tahun 2012, hotel ini tidak lagi mampu menarik minat pengunjung dan terpaksa menutup pintunya, mengakhiri era kejayaannya.
Sejak itu, bangunan megah ini mulai ditinggalkan. Meski tak lagi beroperasi, sosoknya yang menyeramkan dan penuh kenangan menarik banyak pengunjung untuk menjelajahi sisa-sisa kapal ini, menimbulkan rasa ingin tahu tentang apa yang terjadi pada masa lalu.
Rumor dan spekulasi mengenai penyebab kejatuhan hotel ini semakin memperkuat legenda yang menyelimuti The Galaxy, menjadikannya objek yang menarik untuk diteliti lebih lanjut.
Legenda Misterius di Balik The Galaxy di Koh Chang
Salah satu misteri paling mengerikan yang melekat pada The Galaxy adalah dugaan adanya kutukan yang menyerangnya. Penduduk setempat mengklaim bahwa sejumlah kecelakaan aneh dan kejadian tidak biasa sering terjadi di sekitar kapal tersebut.
Adaptasi dari legenda lokal menyebutkan bahwa kutukan ini dimulai ketika pohon Banyan suci yang tumbuh di area tersebut ditebang. Pohon yang dianggap suci ini dipercaya memiliki makna spiritual dan kekuatan tertentu bagi masyarakat setempat.
Keputusan untuk menebang pohon suci demi pembangunan The Galaxy mendatangkan kemarahan penduduk dan diyakini mengakibatkan kutukan bagi hotel ini. Sejak saat itu, seiring dengan penurunan jumlah pengunjung, semakin banyak kejadian tragis terjadi di dalam lingkungan hotel.
Rumor menyatakan bahwa berbagai penyakit, kecelakaan, bahkan kematian melanda para tamu dan staf hotel. Cerita-cerita yang sulit diverifikasi ini menambah nuansa kelam yang mengelilingi The Galaxy dan menarik perhatian banyak orang yang penasaran.
Bahkan, pengunjung yang datang saat ini masih merasakan aura misterius dan mendengarkan cerita-cerita menakutkan yang beredar di kalangan penduduk setempat. Ini menjadikan The Galaxy layaknya laboratorium semangat yang penuh teka-teki.
Kesulitan dan Akhir Tragis The Galaxy di Koh Chang
Saat mengunjungi kapal ini, pengunjung bisa merasakan aura hening yang menyelimuti sisa-sisa kemewahan yang dahulu ada. Namun, keberadaannya di dalam hutan yang lembap juga menjadi tantangan tersendiri. Banyak serangan nyamuk yang menimbulkan risiko penyakit bagi siapa pun yang berkunjung.
Di tengah kelembapan iklim, suasana di dalam hotel sering kali tidak nyaman dan menggagalkan upaya untuk memanjakan para tamu. Ini semua menambah kompleksitas akhir dari The Galaxy, yang semakin terpuruk dari waktu ke waktu.
Puncak kesedihan terjadi pada tahun 2024 saat kapal ini mengalami kebakaran misterius, mengakhiri hari-hari pahit yang dialami. Upaya pemadaman yang dilakukan oleh 50 pekerja gagal menghentikan si jago merah yang semakin meluas, menghancurkan struktur kapal dengan kerusakan parah.
Setelah api padam, sisa-sisa kapal mulai dibongkar, meninggalkan hanya lambung yang terlihat. Kini, Grand Lagoona, yang merupakan lambang kemewahan dan keindahan, tinggal menjadi kenangan akan mimpinya yang telah hangus.
Meskipun dihantui kisah kelam dan misteri, reruntuhan The Galaxy tetap menarik minat para wisatawan yang ingin menjelajahi sisa-sisa kapal ini. Setiap sudut dari hotel yang ditinggalkan ini berbicara pada mereka tentang kisah yang dapat menghipnotis, sekaligus menjadi pengingat akan fragilitas mimpi dan ambisi manusia.
















