Darmono adalah seorang tokoh hukum Indonesia yang lahir pada 5 Juni 1953 di Klaten, Jawa Tengah. Sepanjang perjalanan karirnya yang panjang, ia telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam penegakan hukum di negara ini.
Beliau menyelesaikan pendidikan hukum di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, mendapatkan gelar magister manajemen dari STIE IPWI Jakarta, dan meraih gelar doktor dari Universitas Padjadjaran Bandung. Pendidikannya yang mumpuni menjadi modal besar dalam meniti karir di dunia hukum.
Pada tahun 1981, Darmono memulai karirnya sebagai jaksa dengan posisi Kepala Seksi Operasi di Kejaksaan Negeri Raba, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Peran pertamanya ini menjadi fondasi bagi karirnya yang cemerlang di institusi penegak hukum.
Kepemimpinan dan Jabatan Strategis di Kejaksaan
Selama karirnya di jabatan jaksa, Darmono telah mengemban banyak tanggung jawab yang signifikan. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat, yang menuntut keahlian serta integritas tinggi.
Setelah itu, ia dipindahkan ke pos yang lebih menantang sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Di sini, ia harus menangani berbagai kasus yang kompleks dan berisiko tinggi.
Berbagai jabatan struktural yang diemban Darmono, seperti Inspektur Pidsus Datun dan Kapusdiklat Kejaksaan RI, menunjukkan mobilitas dan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Keahliannya dalam bidang pendidikan juga berperan penting dalam pengembangan sumber daya manusia di lingkungan kejaksaan.
Pencapaian Sebagai Wakil Jaksa Agung
Darmono resmi menjabat sebagai Wakil Jaksa Agung pada tahun 2009 hingga pensiun pada tahun 2013. Dalam periode ini, ia berkontribusi dalam berbagai kebijakan strategis untuk meningkatkan efektivitas penegakan hukum di Indonesia.
Selama masa jabatannya, ia juga sempat menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Jaksa Agung. Posisi ini diembannya ketika ada kekosongan jabatan, menandakan kepercayaan penuh dari institusi.
Keputusan-keputusan yang diambilnya selama menjabat menunjukkan komitmen tinggi untuk mengedepankan integritas dan profesionalisme di institusi kejaksaan. Ini tidak hanya mencerminkan kemampuannya, tetapi juga visi yang jelas untuk institusi hukum di Indonesia.
Pengaruh dan Legacy dalam Hukum di Indonesia
Darmono meninggalkan warisan yang signifikan bagi institusi penegak hukum di Indonesia. Ketika berkarir, ia dikenal sebagai tokoh yang tegas namun adil dalam menegakkan hukum.
Interaksi dan hubungannya dengan masyarakat juga memberikan dampak positif bagi citra kejaksaan. Ia berhasil membangun kepercayaan publik terhadap institusi hukum yang sering kali mendapat sorotan negatif.
Dalam pandangan banyak orang, Dharma memiliki kemampuan untuk memperbaiki proses penegakan hukum dengan pendekatan yang lebih manusiawi. Ini menjadikannya sebagai salah satu sosok yang dihormati di dalam dan luar institusi kejaksaan.