Sebuah korporasi yang menaruh perhatian besar pada prinsip ESG, Telkom berkomitmen untuk memastikan setiap langkah transformasi yang diambil berfokus pada penciptaan nilai bersama di antara pelanggan, pemangku kepentingan, serta masyarakat dan lingkungan. Dalam upaya untuk menegaskan komitmen ini, Telkom melaksanakan berbagai program yang berlandaskan pada keberlanjutan dan kesejahteraan sosial.
Sejalan dengan ambisi mencapai pengurangan emisi karbon pada tahun 2030, Telkom aktif membangun infrastruktur yang ramah lingkungan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun pusat data hijau, serta memperkenalkan teknologi ramah lingkungan dalam pembangunan Menara Telekomunikasi (BTS) dan jaringan modern yang efisien dalam penggunaan energi.
Melalui program GoZero%, perusahaan juga terlibat dalam beragam kegiatan yang mendukung pelestarian lingkungan. Aktivitas ini mencakup konservasi hutan, rehabilitasi ekosistem laut, serta penanaman mangrove yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup saat ini.
Transformasi Digital yang Mendorong Pemberdayaan Inklusif
Dari perspektif sosial, Telkom berusaha mendorong transformasi digital yang inklusif. Mereka tidak hanya memberikan perhatian pada peningkatan akses teknologi, tetapi juga berfokus pada literasi digital dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dengan cara ini, seluruh elemen masyarakat bisa menikmati kesempatan yang lebih baik dalam dunia digital.
Inisiatif dari Telkom juga meliputi layanan yang ramah terhadap penyandang disabilitas. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tidak ada lapisan masyarakat yang terpinggirkan dari akses digital, memungkinkan semua orang untuk berpartisipasi dalam era digital yang terus berkembang.
Wakil Direktur Utama Telkom Indonesia Muhammad Awaluddin menjelaskan bahwa penerapan prinsip ESG di perusahaan tidak hanya berfokus pada aspek lingkungan saja, tetapi juga mencakup dimensi sosial dan tata kelola yang baik. Semua ini dikukuhkan dengan upaya untuk membangun transparansi, akuntabilitas, dan integritas dalam setiap lini bisnis.
Prinsip Governance untuk Mencapai Keberlanjutan
Telkom memperkuat penerapan ESG dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dalam setiap aktivitasnya. Melalui standar global, seperti ISO 37001 mengenai sistem manajemen anti suap, Telkom menegakkan governance yang kuat dalam operasionalnya. Hasilnya, Telkom berhasil meraih skor tinggi dalam ASEAN Corporate Governance Scorecard.
Muhammad Awaluddin menekankan bahwa governance yang kuat memastikan bahwa setiap inisiatif yang diambil dalam konteks lingkungan dan sosial tidak bersifat sementara. Sebaliknya, semua program tersebut merupakan bagian integral dari strategi jangka panjang yang bertujuan untuk memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.
Selama acara Katadata Sustainability Action for the Future Economy (SAFE) 2025, dia menyampaikan pentingnya untuk mengintegrasikan aspek governance dalam semua langkah yang diambil. Hal ini menjadi landasan penting dalam setiap rencana dan tindakan perusahaan, sehingga menciptakan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Mewujudkan Ekosistem Digital yang Hijau
Pada kesempatan yang sama, Awal juga menegaskan bahwa dalam mewujudkan ekosistem digital yang lebih baik dan inklusif, kolaborasi antar sektor sangat diperlukan. Tidak cukup hanya dengan upaya internal, melainkan harus ada kerja sama dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan untuk mewujudkan visi ini.
Keterlibatan masyarakat, pelanggan, dan pihak terkait lainnya menjadi sangat vital dalam mendorong setiap inovasi yang dilakukan oleh Telkom. Dengan membangun kepercayaan, Telkom berkomitmen untuk terus beradaptasi dan melakukan inovasi yang etis serta berkelanjutan, mendukung kedaulatan nasional.
Inovasi tersebut tidak hanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar saat ini tetapi juga untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dengan mengutamakan keberlanjutan sosial dan lingkungan. Telkom menyadari bahwa tanggung jawab dalam menciptakan lingkungan digital yang sehat adalah kewajiban bersama yang harus diselesaikan secara kolektif.