Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, baru-baru ini menyampaikan pendapat mengenai kebijakan ekonomi yang dijalankan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia berpendapat bahwa langkah-langkah yang diambil dalam setahun terakhir telah menunjukkan kemajuan yang signifikan, yang mampu mengarahkan perekonomian ke jalur yang lebih positif.
Misbakhun menekankan pentingnya menjaga daya beli masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan agar sektor riil dapat bertahan di tengah berbagai tantangan, termasuk ketidakpastian global yang masih mengancam banyak negara. Daya beli yang terjaga diharapkan dapat berkontribusi pada konsumsi yang meningkat, yang juga mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dalam pandangannya, langkah konkret pemerintah telah mulai berbuah hasil, terutama dengan meningkatnya konsumsi masyarakat yang berdampak positif bagi usaha kecil. Meskipun demikian, ia mengingatkan bahwa upaya tersebut harus terus diperkuat melalui kebijakan yang tepat di lapangan.
Pentingnya Program Makan Bergizi Gratis dalam Perekonomian
Misbakhun menyebutkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu pilar yang mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Program ini tidak hanya meningkatkan daya beli masyarakat, tetapi juga memperkuat rantai pasok sektor pertanian, yang sangat krusial bagi ketahanan pangan rakyat.
Menurutnya, keberhasilan program MBG akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas gizi masyarakat, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Ketika masyarakat sehat dan bergizi, mereka lebih mampu berkontribusi dalam ekonomi lokal dan nasional.
Lebih lanjut, Misbakhun juga menggarisbawahi pentingnya hilirisasi industri dalam menciptakan nilai tambah. Hilirisasi yang berhasil akan memberikan peluang bagi produksi lokal untuk bersaing lebih baik di pasar global, sehingga mendorong pertumbuhan yang lebih berkelanjutan.
Stimulus Ekonomi Sebagai Landasan Pertumbuhan
Lebih dari itu, Misbakhun menyoroti berbagai paket stimulus ekonomi yang diperkenalkan oleh pemerintah. Paket-paket ini mencakup bantuan sosial, pembiayaan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta insentif bagi industri tertentu yang diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi.
Program magang nasional juga menjadi bagian dari langkah strategis untuk mengedukasi dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Ini penting untuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar global.
Menurutnya, jika paket stimulus ini dijalankan dengan konsisten dan tepat sasaran, terdapat peluang besar bagi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan. Ia meyakini bahwa pertumbuhan tersebut bisa berada di kisaran 5 persen atau lebih, asalkan semua sektor terlibat secara aktif.
Keberhasilan Kebijakan Ekonomi diukur dari Pelaksanaan di Lapangan
Meskipun langkah-langkah ini menunjukkan janji, Misbakhun mengingatkan bahwa keberhasilan kebijakan ekonomi tidak hanya dapat diukur dari besarnya anggaran. Kecepatan dan ketepatan dalam pelaksanaan program di lapangan adalah faktor kunci untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Ia mengungkapkan bahwa stimulus yang diberikan perlu lebih diarahkan kepada sektor-sektor produktif yang mampu memberikan hasil nyata. Fokus pada hilirisasi dan pertanian bernilai tambah akan sangat penting untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Lebih jauh lagi, Misbakhun menekankan perlunya inovasi dalam sektor ekspor. Untuk memastikan daya saing, Indonesia perlu menghasilkan produk-produk inovatif yang dapat diterima di pasar global. Dengan demikian, struktur ekonomi Indonesia dapat diperkuat dan negara ini bisa naik kelas dalam hal perekonomian.