Ajil Ditto semakin menunjukkan keberhasilannya di dunia perfilman Indonesia pada tahun ini. Setelah film Believe meraih lebih dari sejuta penonton, kini ia kembali beraksi dalam film horor yang berjudul Rest Area, yang disutradarai oleh Aditya Testarossa.
Dalam film ini, Ajil Ditto berbagi layar dengan sejumlah aktor berbakat lainnya seperti Lutesha, Chicco Kurniawan, Julian Jacob, dan Lania Fira. Pengalaman di lokasi syuting banyak menyisakan kenangan tersendiri, terutama momen ketika ia harus dikafani.
Ajil merasakan ketakutan yang mendalam hingga ia beberapa kali mengucap istighfar. Ketika ia berbaring di dalam keranda, pemandangan tersebut mengingatkannya akan kenyataan kematian yang menanti setiap orang, tanpa mengenal usia.
“Tiduran benaran di keranda, benaran di tandunya, tiduran terus. Saat mulai dikafani, dalam hati gue terus mengucap ‘astagfirullahalazim’,” ungkap Ajil Ditto saat diwawancara oleh media. Hal ini menunjukkan betapa peran yang dimainkan olehnya membawa emosi yang sangat mendalam.
Rest Area mengisahkan lima orang kaya yang terjebak di sebuah rest area yang sepi pada malam hari. Tempat yang seharusnya menjadi tempat peristirahatan ini berubah menjadi mimpi buruk ketika mereka diserang oleh sosok Hantu Kresek yang menakutkan.
Momen Menegangkan di Lokasi Syuting Film Horor
Selama pengambilan gambar, Ajil Ditto mengalami berbagai momen menegangkan yang membuatnya merasa seperti benar-benar terlibat dalam kisah yang dialaminya. Salah satu yang paling membekas adalah saat dirinya harus beradegan di keranda, sekaligus memainkan peran yang penuh dengan ketegangan.
Ketika ia dibaringkan dalam keranda, suasana di lokasi syuting sangat sunyi, membuat setiap detik terasa semakin menakutkan. Dalam keadaan tersebut, Ajil tidak bisa menahan perasaannya dan terus berdoa untuk mendapatkan ketenangan.
Perasaan cemas itu semakin kuat ketika ia dipakaikan kafan, yang menambah suasana horor. Proses ini bukan hanya sebuah tugas akting, melainkan juga pengalaman spiritual yang memberinya perspektif baru tentang kehidupan dan kematian.
Sutradara Aditya Testarossa memastikan bahwa elemen-elemen horror yang ada dalam film ini disajikan dengan sangat menyentuh. Hal ini membuat para pemain harus mendalami karakter mereka dan merasakannya secara emosional.
Karakter dan Alur Cerita yang Menarik dalam Rest Area
Dalam film Rest Area, setiap karakter yang diperankan membawa keunikan tersendiri. Mereka semua adalah bagian dari kelompok orang kaya yang terperangkap dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan dan memerlukan kerja sama untuk bertahan hidup.
Ketika situasi semakin mencekam, karakter-karakter ini mulai memperlihatkan sisi tergelap dari diri mereka masing-masing. Dilema moral dan ketidakpastian menciptakan ketegangan yang semakin membuat penonton terlibat dalam cerita.
Setiap interaksi antara karakter menciptakan gelombang emosional yang kuat, membuahkan drama dan konflik yang menjadikan ceritanya semakin menarik untuk diikuti. Penonton akan dibuat terjaga dan penasaran dengan bagaimana mereka akan menghadapi situasi yang mengerikan ini.
Film ini bukan sekadar tentang menakut-nakuti, tetapi juga menunjukkan bagaimana situasi ekstrim dapat mengubah manusia dan menampilkan sifat asli mereka. Pesan moral yang tersimpan di balik horor ini membuat film ini lebih dari sekadar hiburan biasa.
Penampilan Menawan dari Para Pemain dalam Film
Keberhasilan Rest Area tidak lepas dari penampilan para pemainnya yang sangat memukau. Ajil Ditto, sebagai salah satu bintang utama, berhasil membawa karakter yang dimainkannya menjadi hidup dengan nuansa yang kuat dan penuh perasaan.
Begitu pula dengan Lutesha dan Chicco Kurniawan yang menunjukkan akting memukau, mengalir dengan baik sepanjang film. Setiap pemain memiliki daya tariknya sendiri, dan kolaborasi antara mereka menciptakan dinamika yang menarik dalam cerita.
Film ini juga turut dibantu oleh sinematografi yang menawan, yang semakin menghidupkan suasana horor yang ingin disampaikan. Pencahayaan yang gelap dan penggunaan ruang yang efektif berhasil menambah ketegangan dalam setiap adegan.
Melalui akting yang kuat dan sinematografi yang memukau, film ini bertujuan untuk membawa penonton ke dalam pengalaman yang mendebarkan. Elemen ini menjadikan Rest Area sebagai salah satu film yang wajib ditonton bagi pecinta genre horor.