Kepada wartawan, seorang dai terkenal mengungkapkan kekecewaannya setelah mendapati rekening tabungannya di salah satu bank pemerintah diblokir karena tidak aktif selama tiga bulan. Kejadian ini ia ketahui ketika hendak membayar bahan material untuk pembangunan masjid yang sedang dia kerjakan.
Ketika datang ke bank untuk mengambil uang, ia terkejut ketika mendapatkan informasi bahwa rekeningnya telah diblokir. Saat itu juga, dia mempertanyakan kebijakan yang diterapkan oleh bank untuk memblokir rekening yang dianggap tidak aktif.
Menurutnya, ketika negara mendorong masyarakat untuk menabung, seharusnya tidak ada alasan untuk memblokir rekening hanya karena tidak digunakan dalam jangka waktu tertentu. Ia merasa bahwa kebijakan ini bertentangan dengan semangat menabung yang dipromosikan oleh banyak pihak.
Kebijakan Bank Terkait Pemblokiran Rekening yang Tidak Aktif
Dia memaparkan bahwa menurut pihak bank, pemblokiran dilakukan sebagai langkah untuk mencegah potensi hal-hal negatif. Namun, di balik kebijakan tersebut, ada banyak pertanyaan mengenai efektivitas dan dampaknya terhadap nasabah. Apakah pemblokiran seperti ini memang benar-benar diperlukan?
Masyarakat seharusnya diberi pemahaman lebih mengenai alasan di balik kebijakan ini agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Pemblokiran yang mendadak justru dapat menambah ketidakpercayaan terhadap sistem perbankan yang ada saat ini.
Ustaz Das’ad pun mengkhawatirkan akibat jangka panjang dari kebijakan ini bagi masyarakat. Dia menilai bahwa jika rekening yang diblokir harus diaktifkan kembali dengan biaya yang cukup besar, hal itu akan menjadi beban tersendiri bagi banyak orang.
Dampak terhadap Masyarakat dan Aktivitas Ekonomi
Faktanya, jika ribuan bahkan jutaaan rekening diblokir, tentu akan memengaruhi daya beli masyarakat. Sebuah kebijakan seharusnya tidak hanya memikirkan keuntungan bank semata, tetapi juga dampaknya terhadap nasabah yang merupakan pilar utama dari suatu institusi keuangan.
Dalam pandangannya, jika pengaktifan rekening dibebankan biaya yang cukup mahal, hal ini justru akan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Terlebih saat ini, ketika banyak orang yang terpengaruh oleh situasi ekonomi yang tidak stabil.
Ustaz Das’ad menyampaikan harapannya agar pemerintah dan lembaga keuangan mau mendengarkan keluhan nasabah. Kebijakan yang ada seharusnya bersifat solutif dan mengedepankan kepentingan masyarakat di atas segala-galanya.
Tantangan dalam Dunia Perbankan Modern
Di era digital saat ini, di mana setiap individu dituntut untuk aktif dalam kegiatan ekonomi, keberadaan rekening yang dikelola dengan baik dan aman sangat penting. Namun, jika kebijakan yang ada justru berkontradiksi dengan kebutuhan masyarakat, maka akan menciptakan jurang antara bank dan nasabah.
Adalah penting bagi bank untuk menjelaskan secara transparan mengenai kebijakan yang mereka terapkan. Transparansi dapat membangun kepercayaan publik, yang sangat diperlukan oleh bank dalam menjalankan aktivitas sehari-hari mereka.
Pendidikan keuangan juga perlu diberikan kepada masyarakat agar mereka memahami hak dan kewajiban mereka terkait perbankan. Ketika masyarakat dilengkapi dengan pengetahuan yang cukup, mereka akan lebih siap menghadapi situasi yang tidak terduga seperti pemblokiran rekening.