Wilayah Kabupaten Pidie dan sekitarnya sedang mengalami kondisi yang memprihatinkan akibat dampak banjir yang melanda beberapa situs bersejarah dan tempat ibadah. Berbagai lokasi penting bagi masyarakat dan sejarah lokal terendam air, menimbulkan kecemasan akan kerusakan yang lebih parah di masa depan.
Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras telah memicu banjir yang menggenangi sejumlah daerah, termasuk komplek makam dan masjid. Situasi ini tidak hanya mengganggu aktivitas warga tetapi juga mengancam warisan budaya dan spiritual yang berharga.
Dampak Banjir di Kabupaten Pidie dan Daerah Sekitarnya
Beberapa komplek makam yang terendam mencakup Makam Putro Balee dan Makam Sultan Ma’ruf Syah. Masjid Poteumereuhom juga tidak luput dari genangan ini, menunjukkan betapa parahnya situasi di wilayah ini.
Kondisi yang sama juga terlihat di Makam Putri Sani dan Makam Daeng Mansyur, yang keduanya tergenang. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua situs bersejarah di Kabupaten Pidie terkena dampak banjir yang signifikan.
Kabupaten Pidie Jaya dan Kerusakannya
Kabupaten Pidie Jaya menjadi salah satu daerah yang paling parah terdampak, dengan Masjid Madinah di Meureudu terendam oleh banjir dan lumpur. Hal ini menunjukkan betapa beratnya situasi yang dihadapi oleh penduduk setempat.
Masjid Tgk. Pucok Krueng juga mengalami kerusakan parah akibat banjir yang terus meningkat. Situasi ini meresahkan masyarakat yang bergantung pada tempat-tempat ibadah untuk aktivitas religi mereka.
Kondisi di Kabupaten Bireuen yang Mencemaskan
Di Kabupaten Bireuen, keadaan tidak kalah memprihatinkan dengan Makam Tun Srilanang yang terendam banjir dan lumpur berat. Masjid Tuha Bugeng juga mengalami hal serupa dan dianggap sebagai salah satu tempat ibadah yang sangat penting bagi warga setempat.
Keadaan ini menunjukkan bahwa dampak lingkungan yang ekstrem perlu segera ditangani agar tidak ada korban lebih lanjut dari bencana alam ini. Penanganan cepat dan efektif menjadi taruhan di tengah kondisi yang semakin buruk.
Ancaman di Kabupaten Aceh Tengah dan Situs Budaya
Kabupaten Aceh Tengah juga tidak luput dari ancaman, terutama dengan Situs Loyang Ujung Karang yang terkena longsor berat. Selain itu, masjid-masjid tua seperti Masjid Tua Kebayakan dan Baiturrahim di Rawe juga ikut terendam.
Rumah adat Toweren yang merupakan salah satu warisan budaya juga tidak terhindar dari terjangan banjir yang parah. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian yang lebih besar perlu diberikan kepada pelestarian situs-situs bersejarah di daerah ini.
Perhatian Khusus untuk Kabupaten Aceh Utara
Di Kabupaten Aceh Utara, banyak situs bersejarah terendam, termasuk Situs Cot Tgk. Sidi Abdullah dan komplek makam penting lainnya. Makam Malikussaleh dan beberapa tempat lain juga berada dalam kondisi sangat memprihatinkan akibat genangan air yang berkepanjangan.
Komplek makam Sultanah Nahrisyah dan Sidi Abdullah terendam, menambah daftar panjang situs yang membutuhkan perhatian. Peningkatan perhatian dari pihak berwenang sangat penting agar orang-orang di daerah ini dapat merawat dan melestarikan warisan budayanya.
















