Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, baru-baru ini memberikan pidato penting pada acara Bloomberg New Economy 2025 yang diselenggarakan di Singapura. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menggarisbawahi bahwa transformasi menuju ekonomi cerdas tidak akan menghilangkan pekerjaan, melainkan justru akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
Berdasarkan pandangannya, perkembangan teknologi terutama di bidang kecerdasan buatan (AI) harus diamati sebagai peluang untuk berkembang, bukan sebagai ancaman bagi keberlanjutan tenaga kerja. “Peluang kerja tidak akan hilang di era ekonomi cerdas,” tegasnya.
Beliau juga menekankan pentingnya mempersiapkan generasi muda agar memiliki keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan pasar. Ini termasuk penguasaan terhadap AI, coding, serta machine learning.
Dalam context tersebut, Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia telah melakukan investasi besar dalam infrastruktur baik fisik maupun digital. Hal ini merupakan langkah krusial dalam memasuki era ekonomi yang berfokus pada pemanfaatan data dan teknologi secara optimal.
Pendidikan dan keterampilan menjadi kunci untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang datang dengan perkembangan teknologi. Pernyataan Jokowi itu menggambarkan keyakinan bahwa transformasi digital akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.
Pentingnya Transformasi Digital bagi Indonesia di Era Modern
Transformasi digital bukanlah sekadar tren, tetapi merupakan kebutuhan mendasar dalam mengembangkan perekonomian suatu negara. Bagi Indonesia, hal ini berarti mengejar ketertinggalan dalam teknologi dan meningkatkan daya saing di pasar global.
Jokowi menekankan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mendukung inovasi dan memastikan bahwa semua elemen masyarakat, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dapat berpartisipasi dalam ekonomi digital. Kontribusi UMKM sangat penting karena mereka menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia.
Melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan digital, diharapkan sektor UMKM dapat memanfaatkan peluang dari ekonomi digital. Ini akan membantu memperkuat fondasi perekonomian dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja yang berkualitas.
Pemerintah juga berusaha menciptakan ekosistem yang mendukung keberadaan startup teknologi dan inovasi yang berkaitan dengan AI. Dari sini, diharapkan akan lahir berbagai solusi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Peran Kecerdasan Buatan dalam Ekonomi Cerdas
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence merupakan salah satu inovasi yang paling menjanjikan dalam era modern. Teknologi ini tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi bisnis, tetapi juga menciptakan produk dan layanan baru yang lebih relevan.
Untuk memanfaatkan teknologi ini, perlu adanya pendidikan dan pelatihan di kalangan pekerja muda. Mereka diharapkan tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga inovator yang dapat mengembangkan aplikasi berbasis AI yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dalam proses ini, kolaborasi antara pendidikan, industri, dan pemerintah sangat penting. Dengan langkah-langkah yang tepat, Indonesia bisa menjadi pusat inovasi dan pengembangan teknologi di kawasan Asia Tenggara.
Jokowi juga menekankan bahwa penting untuk menyebarkan pemahaman tentang etika dan tanggung jawab dalam penggunaan AI. Penggunaan teknologi ini harus memperhatikan aspek kemanusiaan dan sosial agar tidak menimbulkan masalah di masa depan.
Menyiapkan Generasi Muda untuk Menghadapi Tantangan Masa Depan
Salah satu fokus dari pidato Jokowi adalah pentingnya mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi era ekonomi cerdas. Ini mencakup penguasaan teknologi serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan yang cepat.
Keberhasilan Indonesia di masa depan sangat bergantung pada kemampuan generasi muda untuk berinovasi dan menciptakan solusi bagi tantangan yang ada. Oleh karena itu, pendidikan yang relevan dan berkualitas menjadi krusial.
Sekolah dan lembaga pendidikan diharapkan semakin beradaptasi dengan kebutuhan industri. Keterampilan seperti problem solving, kreativitas, dan kemampuan analisis data menjadi semakin penting dalam dunia kerja.
Keterlibatan industri dalam program-program pendidikan juga perlu diperkuat. Dengan demikian, lulusan yang dihasilkan dapat memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja yang terus berkembang.
Jokowi berpesan agar semua pihak berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi inovasi. Ini menjadi prasyarat bagi Indonesia untuk mampu bersaing di kancah global di masa depan.
















