Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia, atau lebih dikenal sebagai AirNav Indonesia, memberikan pernyataan resmi mengenai situasi terkini setelah erupsi Gunung Semeru. Meskipun terdeteksi adanya aktivitas vulkanik, penerbangan di sekitar wilayah tersebut tetap berjalan normal dan tidak ada penutupan bandara yang dilaporkan.
Dalam pengumuman resmi, EVP of Corporate Secretary AirNav Indonesia, Hermana Soegijantoro, menegaskan bahwa semua rute penerbangan tetap beroperasi tanpa gangguan. Dua hingga tiga bandara yang berdekatan, seperti Malang, Banyuwangi, dan Yogyakarta, juga tetap berfungsi seperti biasa tanpa efek dari abu vulkanik yang teramati akibat aktivitas Semeru.
“Sampai saat berita ini diterbitkan, situasi belum mengharuskan penutupan ruang udara,” tambah Hermana dalam keterangannya, menjelaskan bahwa kondisi saat ini masih dalam batas aman untuk penerbangan. Dengan demikian, para penumpang tidak perlu khawatir akan adanya pembatalan penerbangan akibat peristiwa ini.
Langkah Proaktif AirNav Indonesia dalam Memantau Aktivitas Vulkanik
Dalam upaya menjaga keselamatan penerbangan, AirNav Indonesia telah menerbitkan ASHTAM nomor VAWR6038. Laporan ini diperoleh dari hasil pemantauan yang dilakukan pada 20 November 2025. Status aktivitas Gunung Semeru ditetapkan sebagai ‘red code’, menunjukkan adanya potensi risiko yang perlu diperhatikan dalam jalur penerbangan.
Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa sebaran abu vulkanik terbagi dalam dua level ketinggian. Di level rendah, abu vulkanik terpantau berada hingga ketinggian sekitar 4.500 meter, sementara di level tinggi dapat mencapai 13.500 meter.
Abu vulkanik dari Gunung Semeru cenderung bergerak menjauh dari bandara-bandara utama dan rute penerbangan yang terdampak. Hal ini memberikan harapan bahwa aktivitas penerbangan tidak akan terganggu dalam waktu dekat, meskipun AirNav tetap memantau situasi dengan cermat.
Koordinasi dengan Pihak Terkait untuk Menjamin Keamanan Perjalanan
Pemeriksaan keamanan juga dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember untuk memastikan perjalanan kereta tetap aman pasca-erupsi. Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9, Cahyo Widiantoro, mengungkapkan bahwa timnya telah melakukan pengecekan menyeluruh pada jalur kereta di dekat Gunung Semeru.
Setelah pemeriksaan, ditemukan bahwa seluruh infrastruktur dan jalur kereta dalam keadaan baik dan aman. Tidak ada material vulkanik yang ditemukan menghalangi perlintasan maupun pelaksanaan operasional kereta.
“Patroli dan pengecekan rutin akan terus dilakukan untuk menjaga keselamatan,” jelasnya lebih lanjut. Sebagai langkah antisipasi terhadap hujan abu, KAI juga meningkatkan kegiatan patroli di jalur kereta.
Mendukung Mitigasi Risiko Vulkanik dalam Operasional Kereta
KAI juga telah menyiapkan alat untuk menangani material vulkanik dan meningkatkan kesiapsiagaan dengan penempatan AMUS (Alat Material Untuk Siaga) di beberapa stasiun strategis. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat penanganan jika diperlukan saat terjadinya gangguan akibat abu vulkanik.
Keselamatan penumpang menjadi prioritas utama bagi KAI, dan mereka berkomitmen untuk memastikan layanan transportasi berlangsung aman, nyaman, dan tepat waktu. Khususnya di area Daop 9 Jember, keadaan kereta tetap berjalan normal sesuai jadwal tanpa pengaruh dari erupsi.
Kerjasama dengan instansi terkait seperti BPBD dan PVMBG juga terus dilakukan untuk memantau perkembangan vulkanik yang mungkin mempengaruhi operasional kereta. Tetap up-to-date dengan informasi terbaru adalah langkah penting untuk menjaga keselamatan dan kepercayaan masyarakat.
Kesimpulan: Menjaga Keberlanjutan Dalam Situasi Krisis
Saat situasi seperti ini terjadi, tidak ada yang lebih penting daripada keselamatan. Baik AirNav Indonesia maupun PT Kereta Api Indonesia menunjukkan komitmen tinggi dalam menjaga keselamatan penumpang dan listrik layanan transportasi di tengah ancaman yang muncul akibat erupsi gunung.
Dalam menghadapi situasi ini, komunikasi yang jelas dan terbuka kepada publik juga menjadi kunci. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan waspada, serta mengikuti berita resmi tentang perkembangan situasi.
Pihak berwenang menjamin bahwa meskipun ada risiko dari aktivitas gunung berapi, segala langkah untuk mengantisipasi dampaknya sudah diambil secara serius. Oleh karena itu, pengalaman perjalanan yang aman dan nyaman tetap menjadi harapan dan komitmen bagi pemangku kepentingan transportasi.
















