Perusahaan induk yang bergerak di sektor mode, Tapestry, baru-baru ini mengumumkan prestasi menarik dalam laporan keuangannya. Setelah melampaui ekspektasi pasar dalam hal laba dan pendapatan kuartalan, perusahaan ini menaikkan proyeksi tahunan mereka untuk pertama kalinya.
CEO Tapestry, Joanne Crevoiserat, dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh media memberikan wawasan mengenai kinerja perusahaan pada kuartal terakhir. Ia menjelaskan bagaimana daya tarik bagi pelanggan baru, khususnya dari generasi Z, turut berkontribusi pada pencapaian tersebut.
Tapestry, yang juga menaungi brand Kate Spade, berhasil menarik lebih dari 2,2 juta pelanggan baru di seluruh dunia pada kuartal pertama tahun fiskal 2026. Pertumbuhan yang signifikan ini menunjukkan ketertarikan konsumen dari generasi Z semakin meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan Penjualan yang Meningkat di Pasar Utama
Pencapaian penjualan dua digit di Amerika Utara adalah salah satu indikator kuat bahwa perusahaan ini berada di jalur yang benar. Selain itu, Crevoiserat menyoroti bahwa segmen Gen Z, yang berusia antara 13 hingga 29 tahun, menyumbangkan sekitar 35% dari total pelanggan baru.
Fenomena ini menunjukkan bahwa generasi Z semakin terlibat dalam dunia mode saat ini. Mereka cenderung menghabiskan lebih banyak anggaran untuk produk fashion yang mencerminkan gaya hidup dan nilai-nilai mereka.
Penting untuk dicatat bahwa pelanggan dari generasi ini tidak hanya loyal, tetapi juga memiliki potensi untuk menjadi duta merek di media sosial, yang semakin menjadi platform penting dalam industri mode. Menurut Crevoiserat, mitos tentang kurangnya loyalitas di kalangan konsumen Gen Z perlu direvisi.
Rincian Finansial dan Kinerja Kuartalan
Dalam laporan terbarunya, Tapestry melaporkan laba bersih sebesar USD 274,8 juta untuk periode yang berakhir pada 27 September. Ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan USD 186,6 juta pada periode yang sama tahun lalu, mencerminkan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Laba per saham yang dilaporkan adalah USD 1,28, dibandingkan dengan 79 sen per saham pada tahun sebelumnya. Angka-angka ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran dan produk yang diambil oleh Tapestry berhasil menarik minat pasar.
Setelah disesuaikan dengan pos-pos sekali pakai, termasuk beban bunga, laba per saham yang sebenarnya mencapai USD 1,38. Pencapaian ini tidak hanya lebih baik daripada proyeksi awal, tetapi juga memberikan kepercayaan diri lebih kepada investor dan pemangku kepentingan.
Strategi untuk Menarik Generasi Muda di Masa Depan
Dengan meningkatnya perhatian terhadap generasi Z, strategi Tapestry ke depan akan difokuskan pada pengembangan produk yang lebih relevan dengan selera dan kebutuhan mereka. Ini termasuk kolaborasi dengan influencer dan pemanfaatan platform media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Brand-brand yang berada di bawah naungan Tapestry didorong untuk mengadopsi pendekatan yang lebih inovatif dalam pemasaran. Ini mencakup penggunaan teknologi teranyar dan fokus pada keberlanjutan sebagai nilai tambah bagi calon konsumen yang semakin peduli terhadap isu lingkungan.
Perusahaan ini juga berkomitmen untuk memperkuat hubungan pelanggan. Membangun pengalaman berbelanja yang lebih menarik dan interaktif di toko maupun secara online akan menjadi fokus utama mereka. Ini diharapkan dapat meningkatkan retensi dan loyalitas konsumen lebih jauh lagi.
Dengan semua langkah ini, Tapestry semakin memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam industri mode yang responsif terhadap perubahan tren. Melihat hasil yang telah dicapai, mereka siap menghadapi tantangan kompetisi di pasar yang semakin ketat.
Kemampuan untuk beradaptasi dan memahami dinamika konsumen akan menjadi kunci sukses di tahun-tahun mendatang. Bagi Tapestry, konsumen bukan hanya sekadar angka; mereka adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan brand ini.
















