Salah satu langkah preventif yang sangat penting dalam menghindari stroke adalah dengan menjaga gaya hidup sehat. Aktivitas fisik merupakan aspek utama yang tidak boleh diabaikan agar tubuh tetap bugar dan terhindar dari berbagai penyakit serius.
Dalam rekomendasi terbaru oleh American Heart Association/American Stroke Association (AHA/ASA 2024), telah ditetapkan bahwa pencegahan stroke primer dapat dilakukan melalui olahraga teratur. Aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama minimal 150 menit per minggu atau intensitas tinggi selama minimal 75 menit per minggu sangat disarankan demi menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Pada peringatan Hari Stroke 2025, diadakan program senam pencegahan stroke sebagai upaya untuk mendorong masyarakat agar lebih aktif bergerak. Kegiatan ini merupakan wadah yang efektif untuk mengajak setiap individu meningkatkan daya gerak tubuh melalui variasi latihan fisik.
“Melakukan aktivitas fisik seperti senam pencegahan stroke dapat membawa berbagai manfaat bagi kesehatan,” ungkap dr. Yuliana Imelda Ora Adja, M. Biomed. SpN. Aktivitas ini dapat meningkatkan kerja saraf dan otot serta membantu lancarnya aliran darah dalam tubuh, berperan penting dalam pencegahan hipertensi, diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.
Manfaat Aktivitas Fisik untuk Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
Aktivitas fisik memiliki dampak signifikan dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Dengan rutin berolahraga, individu dapat menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular yang sering kali mengancam jiwa.
Selain meningkatkan stamina dan kekuatan otot, olahraga rutin dapat membantu dalam pengendalian berat badan. Ketika berat badan dalam batas yang sehat, risiko munculnya tekanan darah tinggi dan diabetes pun dapat diminimalkan.
Mengadopsi kebiasaan bergerak setiap hari juga berdampak positif pada kesehatan mental. Stres dapat dikelola lebih baik melalui olahraga, di mana endorfin yang dilepaskan mampu menghadirkan perasaan bahagia dan mengurangi depresi.
Pentingnya Menghindari Perilaku Sedentari dalam Kehidupan Sehari-hari
Perilaku sedentari, seperti duduk terlalu lama, menjadi salah satu faktor risiko bagi kesehatan. Kebiasaan ini terkait erat dengan peningkatan risiko stroke, obesitas, dan penyakit metabolik lainnya.
Untuk mencegah dampak negatif dari gaya hidup sedentari, penting untuk rutin beristirahat dari posisi duduk. Melakukan gerakan kecil setiap satu jam sekali dapat sangat membantu dalam menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan produktivitas.
Masyarakat umum, terutama mereka yang bekerja di belakang meja, perlu dibekali pengetahuan tentang pentingnya aktivitas fisik. Edukasi mengenai cara-cara sederhana untuk tetap aktif seperti berjalan cepat atau melakukan peregangan ringan diperlukan dalam lingkungan kerja.
Senam Pencegahan Stroke Sebagai Solusi Praktis untuk Semua Usia
Senam pencegahan stroke dirancang agar dapat diikuti oleh semua kalangan, baik tua maupun muda. Kegiatan ini memberikan variasi gerakan yang dapat diadaptasi dengan berbagai kondisi fisik individu.
Satu dari sekian banyak keuntungan senam adalah kemampuannya untuk memperkuat semua otot tubuh, mulai dari leher hingga lutut. Dengan melibatkan seluruh anggota tubuh, senam ini membantu menjaga kesehatan fisik secara menyeluruh.
Dalam rangka memperingati Hari Stroke, senam pencegahan ini juga menjadi ajang sosialisasi akan pentingnya gerakan fisik. Dengan partisipasi yang tinggi, diharapkan dapat meningkat kesadaran masyarakat mengenai pencegahan stroke secara berkelanjutan.
















