Pekan Pembaca Sastra ditutup dengan pertunjukan monolog bertajuk Surabaya Johnny pada 4 Oktober 2025. Naskahnya diadaptasi dari cerpen ‘Surabaya Johnny: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya (Seperti Dipaparkan kepada Pieter Jansma)’ karya Sony Karsono yang digubah Raymond Y. Patty (Jejak Lakon).
“Telah wafat, Johan Kartawijaya, yang dikenal sebagai Surabaya Johnny, seorang penyair cabul, tukang judi, narsis delusional, mantan seorang ayah, dan pengacau—pada usia 73 tahun. Ia dikenang oleh sebagian orang sebagai seorang pemimpi, oleh yang lain sebagai pembohong, dan oleh kebanyakan orang: tidak dikenang sama sekali,” ucap Erostian “Mbul”, pemeran tokoh Surabaya Johnny.
Cerpen ini memadukan ingatan biografis yang acak, catatan etnografis, delusi filosofis, dan satir tentang ketidakberdayaan seorang penyair tua generasi Orde Baru yang terperangkap dalam lorong gelap pseudo-sastra. Dua tahun lalu, cerpen ini bersama beberapa cerpen lain karya Sony Karsono dalam kumcer Sentimentalisme Calon Mayat meraih banyak penghargaan, yaitu Anugerah Sutasoma, Penghargaan Tempo, dan Penghargaan Sastra Kemdikbudristek.
Menelusuri Kisah Surabaya Johnny dan Karya Sony Karsono
Surabaya Johnny adalah sosok yang penuh dengan ironi. Ia memenuhi kriteria memiliki bakat menulis, tetapi terjebak dalam kenangan yang kadang membingungkan dan menyakitkan.
Melalui karyanya, Sony Karsono mampu menggambarkan kompleksitas jiwa manusia dengan sangat mendalam. Dalam konteks Surabaya Johnny, terdapat banyak lapisan narasi yang bisa ditelusuri lebih lanjut untuk memahami karakter ini.
Keberanian Sony dalam menggali tema-tema sensitif ini menjadi daya tarik tersendiri. Dalam pertunjukan monolog ini, penonton dibawa untuk merasakan emosi yang terpendam dalam setiap jejak kisah Surabaya Johnny.
Karya dan Komposisi Pertunjukan yang Menarik
Pertunjukan monolog ini terdiri dari rangkaian adegan yang dirangkai dengan sangat baik. Setiap segmen ditampilkan dengan nuansa yang mendukung tema yang diangkat.
Selain dialog yang kuat, pemilihan musik dan latar yang tepat menambah intensitas pertunjukan. Penonton tidak hanya dihadapkan dengan kata-kata, tetapi juga dengan visual dan auditori yang meresap ke dalam jiwa.
Pentangan ini memperlihatkan keterampilan luar biasa dari para pelaku seni. Setiap aktor mampu menyampaikan emosi yang kompleks dan membuat penonton merasakan fenomena yang menyentuh hati.
Menggali Makna di Balik Karakter Surabaya Johnny
Karakter Surabaya Johnny adalah refleksi dari banyak sisi kehidupan. Ia bisa saja menjadi simbol dari perjuangan banyak seniman di Indonesia, diketepikan namun berusaha terus berkarya.
Melalui narasi ini, penonton dapat memahami realitas pahit yang dihadapi oleh seorang seniman. Tidak hanya itu, pertunjukan ini menggugah kesadaran akan pentingnya menghargai karya mereka.
Surabaya Johnny tidak hanya sekadar karakter fiksi; ia adalah cerminan dari kehidupannya yang penuh dengan tantangan dan kesedihan. Inilah kekuatan yang disajikan oleh Sony Karsono dalam karyanya.
















