Di tengah meningkatnya jumlah pesantren di Indonesia, perhatian terhadap kualitas infrastruktur di lembaga-lembaga pendidikan tersebut semakin mendesak. Setiap tahun, pesantren baru bermunculan, dan bersamaan dengan itu, tantangan dalam standar keamanan bangunan pun meningkat.
Pengawasan pemerintah dalam hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua bangunan di pesantren memenuhi standar keamanan. Hal ini menjadi isu krusial setelah beberapa insiden yang terjadi membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap keselamatan konstruksi di lembaga pendidikan agama.
Cucun, seorang tokoh pendidikan pesantren, menegaskan bahwa peran pemerintah dalam melakukan supervisi sangatlah diperlukan. “Pemerintah harus hadir tidak hanya secara formal, tetapi juga melakukan pendampingan dalam pembangunan,” ujarnya.
Pentingnya Pengawasan Dalam Pembangunan Infrastruktur Pesantren
Tony, seorang kepala pondok pesantren di Jawa Barat, juga menyatakan hal senada. Menurutnya, salah satu kunci untuk menjaga keselamatan dan keamanan bangunan adalah adanya panduan dari pemerintah terkait standar pembangunan. Tanpa panduan yang jelas, para pengelola pesantren mungkin tidak memiliki referensi yang cukup dalam membangun.
Pembangunan infrastruktur yang tidak sesuai standar dapat berisiko tinggi. Dengan lebih dari 30 ribu pesantren, penting bagi pemerintah untuk menjalin kemitraan dengan ahli teknik sipil dan arsitek dalam merumuskan panduan ini.
Pemerintah perlu menciptakan sistem yang memudahkan para pengelola pesantren untuk mengakses informasi dan bantuan teknis. Seperti yang disampaikan Tony, “Kami siap berkolaborasi, tetapi harus ada kejelasan dari pemerintah mengenai langkah-langkah yang harus diambil.”
Risiko Bangunan Pesantren yang Tidak Memadai
Pembangunan yang tidak memadai bisa menimbulkan risiko serius bagi santri dan pengajar. Insiden seperti yang terjadi di Al-Khoziny menjadi pengingat bahwa keselamatan adalah prioritas utama. Cucun menyoroti bahwa banyak pesantren yang mengalami masalah struktural disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan informasi yang tepat dalam konstruksi.
Keruntuhan atau kerusakan bangunan dapat mengakibatkan konsekuensi fatal. Oleh karena itu, ia meminta agar setiap pembangunan pesantren harus diawasi ketat oleh tim ahli, sehingga langkah-langkah preventif dapat ditempuh sebelum masalah terjadi.
Pendampingan teknis ini meliputi pemeriksaan struktural secara berkala. Dengan demikian, jika ada kerentanan, bisa segera diperbaiki sebelum menjadi masalah yang lebih besar.
Langkah-Langkah Untuk Meningkatkan Kualitas Infrastruktur Pesantren
Untuk meningkatkan kualitas infrastruktur pesantren, pemerintah juga perlu menyusun program pelatihan bagi pengurus pesantren. Dengan pelatihan ini, mereka diharapkan bisa mendapatkan keterampilan dasar dalam pengetahuan teknik dan konstruksi yang aman.
Program ini dapat melibatkan para ahli dari universitas atau lembaga profesi yang berfokus pada rekayasa sipil dan arsitektur. Melalui kolaborasi ini, diharapkan akan terlahir generasi pengelola pesantren yang paham pentingnya membangun dengan baik dan benar.
Pemerintah juga bisa menawarkan insentif bagi pesantren yang mengikuti standar pembangunan yang ditetapkan. Dengan cara ini, diharapkan akan muncul motivasi di kalangan pengelola pesantren untuk berinvestasi dalam infrastruktur yang aman dan berkualitas.