Dalam pertandingan yang penuh ketegangan dan drama, Roma berhadapan dengan Lille di fase grup. Tim tuan rumah, Lille, menampilkan permainan solid dengan penguasaan bola yang lebih baik di awal pertandingan, dan ini berbuah hasil pada menit-menit awal.
Namun, sebuah kesalahan dari Kostas Tsimikas memberikan keuntungan bagi Lille. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Correia yang memberikan assist cemerlang kepada Hakon Haraldsson, yang pada akhirnya mengeksekusi peluang emas tersebut dengan sepakan keras ke gawang.
Roma berusaha untuk bangkit setelah kebobolan, namun pertahanan Lille yang dipimpin oleh Chancel Mbemba dan Calvin Verdonk menunjukkan disiplin yang sangat baik. Tim tamu menciptakan beberapa peluang berbahaya di babak pertama, tetapi upaya Matias Soule dan teman-teman gagal menembus pertahanan solid Lille.
Roma Menghadapi Tantangan Berat di Babak Pertama
Melihat performa awal tim, Roma sepertinya kesulitan untuk menemukan ritme permainan. Meskipun dengan beberapa peluang, tidak ada yang mampu membuat Lille tertegun pada babak pertama.
Pertahanan Lille tetap kokoh, mencegah berbagai upaya yang dilakukan Roma. Sundulan dari Evan Ferguson, yang diharapkan bisa memberikan momentum, tidak membuahkan hasil.
Setiap serangan Roma selalu terhambat oleh taktik disiplin Lille, yang dengan cepat kembali ke posisi setelah menyerang. Keberanian dan kerja keras dari pemain Lille menjadi faktor kunci dalam menjaga keunggulan mereka selama babak pertama.
Babak Kedua: Harapan Roma untuk Bangkit
Memasuki babak kedua, Roma berinisiatif meningkatkan tempo permainan. Mereka mulai menggempur pertahanan Lille dengan serangan yang lebih agresif, berusaha mencari peluang untuk menyamakan kedudukan.
Serangan demi serangan diluncurkan, dengan sundulan dari pemain-pemain utama yang sempat mengancam gawang Lille. Namun, tembakan Soule dari luar kotak penalti berhasil dipatahkan oleh kiper Berke Ozer, yang tampil gemilang malam itu.
Kendati begitu, serangan balik cepat Lille tetap menjadi ancaman ketika mereka mampu memanfaatkan celah yang ada dalam pertahanan Roma. Sayangnya, penyelesaian akhir dari Lille juga kurang maksimal, sehingga skor tetap tidak berubah.
Drama Penalti dan Penyelesaian Menentukan
Di tengah ketegangan menjelang akhir pertandingan, drama yang tak terduga pun terjadi. Roma mendapatkan tiga kesempatan penalti karena pelanggaran berulang pemain Lille, yang seakan memberikan harapan baru bagi tim tamu.
Artem Dovbyk mengambil dua kali kesempatan, tetapi gagal mencetak gol, sementara Soule juga tidak bisa menaklukkan Berke Ozer yang tampil luar biasa. Keberhasilan kiper Lille menjadi sorotan dalam memainkan perannya sebagai pahlawan tim.
Hingga pluit akhir pertandingan dibunyikan, Roma gagal membalas gol yang dicetak oleh Haraldsson. Hasil ini tidak hanya merupakan kekalahan untuk mereka, tetapi juga pelajaran berharga tentang pentingnya memanfaatkan kesempatan di depan gawang.