Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, mengungkapkan bahwa permintaan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) cukup tinggi di kalangan konsumen. Situasi ini menyebabkan stok beras ini di beberapa toko ritel modern mengalami penipisan bahkan hingga habis.
Dia menjelaskan bahwa Bulog sudah menyuplai beras SPHP ke seluruh toko ritel modern, termasuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP). Namun, kosongnya stok di beberapa lokasi disebabkan oleh keterlambatan pengiriman pasokan tambahan.
“Permintaan yang tinggi membuat sejumlah lokasi mengalami kekosongan stok, sehingga harus dilakukan pemesanan ulang. Proses ini memerlukan waktu,” terang Rizal saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta.
Permintaan Tinggi Mengakibatkan Stok Beras Menipis di Pasaran
Rizal menambahkan bahwa beras SPHP juga didistribusikan melalui gerakan pangan murah (GPM) yang diadakan oleh pemerintah dan BUMN di berbagai tempat. Meskipun permintaan tinggi, Bulog memastikan akan mengirimkan pasokan dalam waktu dekat.
“Kami sedang dalam proses menambah stok beras SPHP. Kami menjamin bahwa semua permintaan akan segera terpenuhi,” ungkapnya. Ia juga menekankan bahwa pengiriman akan dilakukan secara nonstop untuk memenuhi kebutuhan pasar.
“Kami akan berusaha keras untuk memenuhi permintaan pada hari yang sama jika diperlukan. Kami tidak memiliki waktu henti, dan semua tim di Bulog bekerja tanpa mengenal libur,” tegas Rizal.
Strategi Bulog dalam Menghadapi Kendala Pasokan Beras
Rizal meminta kepada seluruh toko ritel modern untuk segera mengajukan permintaan beras SPHP kembali. Hal ini dilakukan agar Bulog dapat mengatur pasokan dengan lebih efisien.
“Sangat penting bagi ritel modern untuk melakukan pemesanan ulang. Permintaan yang tinggi menjadi tantangan tersendiri, dan kami siap untuk mengatasi hal ini,” ujarnya. Rizal juga menekankan pentingnya koordinasi antara Bulog dan para retailer dalam proses distribusi beras.
Dia menambahkan, respon cepat terhadap perubahan kebutuhan pasar adalah kunci kesuksesan dalam distribusi pangan. Bulog berkomitmen untuk terus berinovasi dalam sistem logistik agar proses penyampaian beras dapat berlangsung dengan lancar.
Peran Penting Bulog dalam Menjaga Stabilitas Pasokan Pangan
Dalam situasi seperti ini, Bulog memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga ketersediaan pangan di seluruh wilayah. “Kami ingin memastikan tidak ada masyarakat yang kekurangan akses terhadap pangan yang berkualitas,” kata Rizal.
Rizal menekankan bahwa keberadaan Bulog dalam penyediaan pangan sangat vital, terutama pada saat-saat darurat seperti pandemi atau krisis lainnya. Dengan terus meningkatkan sistem distribusi, Bulog berupaya untuk menjalankan fungsi utama sebagai penjaga ketahanan pangan nasional.
Dalam upaya menciptakan transparansi, Rizal juga mengajak masyarakat untuk memberikan masukan tentang ketersediaan dan akses pangan. “Kami sangat terbuka atas masukan dari konsumen agar kami bisa lebih baik lagi,” tambahnya.