Demi membangun kepercayaan dunia, Harita Nickel mengambil langkah penting dengan menjalani audit sukarela terhadap standar internasional pertambangan yang paling ketat, yaitu Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA). Dengan menjadikan IRMA sebagai lembaga independen yang memantau praktik pertambangan, Harita Nickel menjadi pionir sebagai perusahaan pertambangan nikel terintegrasi pertama di Indonesia yang berkomitmen untuk mendapatkan audit dari IRMA.
“Audit IRMA dikenal sebagai salah satu yang terketat karena fokus pada transparansi, terutama terkait manfaat yang diterima masyarakat,” ungkap Direktur Health, Safety, and Environment (HSE) PT Harita Nickel, Tonny H. Gultom, di Pulau Obi, Halmahera Selatan. Dia menegaskan bahwa Harita Nickel adalah yang pertama menjalani audit ini untuk totalitas kerja dari tambang, pemrosesan RKEF, hingga HPAL.
IRMA sendiri merupakan standar pertambangan sukarela yang dirancang untuk melindungi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan. Proses penjaminan yang berlandaskan pada prinsip tersebut diatur oleh perwakilan dari enam pemangku kepentingan yang mencakup masyarakat, buruh, LSM, keuangan, pembeli, dan perusahaan pertambangan.
Keunikan IRMA terletak pada tata kelolanya yang memberikan kekuatan yang sama kepada masyarakat dan perusahaan pertambangan. Ini berarti kepentingan nonkomersial memiliki bobot yang setara dengan kepentingan komersial, sehingga menciptakan keseimbangan dalam pengawasan perusahaan tambang.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey, juga menekankan pentingnya fokus pada Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam sektor pertambangan saat ini. Kondisi ini mendorong berbagai perusahaan pertambangan untuk memenuhi sertifikasi yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga terpercaya di dunia.
Harita Nickel telah memulai proses audit IRMA sejak tahun 2024. SCS Global Services, sebagai firma audit independen yang diakui oleh IRMA, melaksanakan penilaian yang mencakup kajian dokumen (tahap 1) yang dimulai sejak Oktober 2024, diikuti oleh audit lapangan (tahap 2) pada April 2025. Lebih dari 400 persyaratan standar IRMA akan diuji dalam proses ini.
Proses penilaian menggunakan informasi dari berbagai unsur, seperti anggota masyarakat setempat, pejabat publik, perwakilan buruh, serta pihak berkepentingan lainnya. Pendekatan ini memastikan bahwa semua perspektif terakomodasi dalam penilaian dan audit yang dilakukan.
Pentingnya Keselamatan dan Lingkungan dalam Pertambangan
Aspek keselamatan dan lingkungan menjadi kunci dalam pertambangan modern. Perusahaan yang berkomitmen pada praktik baik harus memastikan bahwa operasi mereka tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkelanjutan secara sosial dan lingkungan.
Audit yang dilakukan oleh IRMA mencakup serangkaian kriteria yang ketat, termasuk penilaian dampak lingkungan dan sosial. Dengan mematuhi standar ini, perusahaan seperti Harita Nickel dapat menunjukkan komitmen mereka terhadap prinsip keberlanjutan.
Penerapan prinsip-prinsip ESG di dalam dunia pertambangan diharapkan mampu meningkatkan reputasi dan kepercayaan publik. Ini juga dapat membantu menarik investasi yang lebih besar, karena investor saat ini lebih memilih perusahaan yang bertindak bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.
Sebagai contoh, transparansi dalam laporan keuangan dan praktik kepatuhan pada peraturan menjadi hal yang krusial. Hal ini membuat perusahaan dapat mempertahankan hubungan baik dengan berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat di sekitar lokasi tambang.
Dengan demikian, langkah-langkah yang diambil oleh Harita Nickel seharusnya menjadi contoh bagi perusahaan lain di sektor yang sama untuk mengikuti jejaknya dalam menerapkan standar yang tinggi. Hal ini akan meminimalisir risiko konflik dengan masyarakat dan meningkatkan legitimasi operasional perusahaan.
Proses Audit dan Partisipasi Masyarakat
Keterlibatan masyarakat dalam proses audit menjadi salah satu keunggulan dari IRMA. Masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi pertambangan memiliki hak untuk memberikan masukan dan menyoroti isu-isu yang mereka hadapi.
Proses ini membuat komunitas merasa lebih berdaya dan terlibat dalam pengawasan operasi pertambangan. Diharapkan, hal ini akan menghasilkan keputusan yang lebih baik dan solusi yang lebih berkelanjutan.
Audit lapangan yang dilaksanakan oleh SCS Global Services melibatkan inspeksi mendetail terhadap operasional tambang dan proses pemrosesan. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi anggota masyarakat untuk bertanya langsung kepada auditor mengenai dampak pertambangan.
Pendekatan holistik seperti ini tidak hanya mempromosikan transparansi tetapi juga berfungsi sebagai jembatan bagi komunikasi antara perusahaan, masyarakat, dan pemangku kepentingan. Ini menciptakan rasa saling percaya dan kolaborasi yang lebih baik di antara semua partisipan.
Dengan ikut sertanya masyarakat, audit ini tidak hanya menjadi formalitas, tetapi juga alat yang efektif untuk memastikan bahwa praktik pertambangan benar-benar berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dan perlindungan lingkungan.
Masa Depan Pertambangan Bertanggung Jawab di Indonesia
Masa depan industri pertambangan di Indonesia sangat bergantung pada keberhasilan penerapan standar keberlanjutan. Banyak perusahaan yang mulai menyadari betapa pentingnya untuk beradaptasi dengan tantangan dan tuntutan zaman.
Dengan meningkatkan fokus pada praktik yang berkelanjutan, industri ini dapat membantu meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. Harita Nickel adalah contoh nyata dari langkah tersebut.
Komitmen perusahaan dalam menjalani audit IRMA adalah sinyal positif bagi industri pertambangan di Indonesia. Hal ini bisa menjadi pendorong bagi perusahaan lain untuk mengikuti jejak yang sama dan berupaya dalam menjalankan praktik terbaik.
Dengan demikian, harapan untuk masa depan industri pertambangan yang lebih bertanggung jawab semakin menguat. Dalam jangka panjang, langkah ini diharapkan bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik dan menjaga kelestarian sumber daya alam Indonesia.
Keberhasilan dalam menjalankan prinsip-prinsip ESG akan memberikan dampak yang lama bagi industri. Ini juga akan menegaskan bahwa pertambangan tidak selalu identik dengan kerusakan lingkungan, melainkan bisa menjadi pendorong perubahan positif.