Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengumumkan status kejadian luar biasa (KLB) terkait dengan meningkatnya angka kasus campak di Kabupaten Sumenep, Madura. Angka ini mencolok karena tidak hanya banyaknya kasus yang tercatat, tetapi juga jumlah kematian yang dialami anak-anak akibat penyakit ini.
Hingga saat ini, tercatat lebih dari dua ribu kasus campak di Sumenep. Keadaan ini memprihatinkan, terutama mengingat resiko komplikasi serius yang dapat muncul akibat infeksi campak.
Dokter spesialis anak subspesialis infeksi penyakit tropis, Edi Hartoyo, mengingatkan bahwa campak sangat menular dan dapat berakibat fatal. Komplikasi serius seperti pneumonia, diare, radang otak, dan radang telinga seringkali menyertai penyakit ini.
Memahami Penyakit Campak dan Penyebarannya Secara Mendalam
Campak disebabkan oleh virus Morbillivirus yang menyebar melalui percikan air liur. Virus ini dapat menular ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin, serta melalui permukaan yang terkontaminasi.
Setelah virus masuk ke dalam tubuh, periode inkubasi berlangsung sekitar 10 hingga 12 hari hingga gejala muncul. Gejala awal yang umum dirasakan meliputi demam tinggi, batuk, dan pilek.
Menurut Edi, fase prodromal diikuti oleh fase erupsi, di mana ruam muncul dari wajah dan kepala sebelum menyebar ke seluruh tubuh. Proses ini biasanya berlangsung sekitar 5 hingga 6 hari sebelum ruam memudar.
Pentingnya Vaksinasi dan Upaya Pencegahan dalam Mengatasi KLB Campak
Sekaligus dengan penetapan KLB, pihak Dinas Kesehatan setempat segera mengambil langkah-langkah untuk menangani wabah ini, salah satunya dengan menggalakkan vaksinasi. Vaksinasi menjadi salah satu langkah paling efektif untuk mencegah penyebaran campak di masyarakat.
Data terbaru menunjukkan bahwa hingga akhir Agustus, sekitar 11.190 anak telah menerima vaksin campak. Jumlah ini tergolong kecil dibandingkan total sasaran vaksinasi yang mencapai 73.969 anak di wilayah tersebut.
Petugas kesehatan dari puskesmas di wilayah Sumenep terus melakukan mobilisasi untuk mencapai lebih banyak anak dalam program vaksinasi. Ini menjadi satu-satunya jalan untuk menghentikan penyebaran virus yang sangat berbahaya ini.
Gejala Kampak dan Komplikasi Berbahaya yang Harus Diwaspadai
Gejala campak pertama kali muncul pada tahap prodromal, yang ditandai dengan demam tinggi, batuk, dan pilek. Gejala tersebut dapat memburuk apabila tidak diikuti dengan perawatan yang tepat.
Selain itu, fase erupsi ditandai dengan munculnya ruam makulopapular yang menjadi ciri khas penyakit ini. Ruam ini biasanya muncul di wajah dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Untuk anak-anak dengan kondisi kesehatan yang buruk, serta status gizi yang tidak memadai, risiko komplikasi meningkat drastis. Kondisi ini berpotensi menyebabkan komplikasi serius yang dapat berujung pada kematian.