Saturday, August 23, 2025
    Newsbreak.id
    No Result
    View All Result
    • Login
    • Home
    • Berita
    • Tekno
    • Bisnis
    • Health
    • Bola
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Properti
    • Travel
    • Entertainment
    • Home
    • Berita
    • Tekno
    • Bisnis
    • Health
    • Bola
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Properti
    • Travel
    • Entertainment
    No Result
    View All Result
    Morning News
    No Result
    View All Result
    Home Properti

    Ilmuwan Indonesia Tewas Dipenggal di Ancol Karena Permalukan Peneliti Jepang

    Bems by Bems
    August 20, 2025
    in Properti
    0
    Ilmuwan Indonesia Tewas Dipenggal di Ancol Karena Permalukan Peneliti Jepang
    0
    SHARES
    0
    VIEWS
    Share on FacebookShare on Twitter

    Indonesia memiliki sejarah panjang yang dipenuhi dengan individu-individu berpengaruh dan berani. Salah satu tokoh tersebut adalah Profesor Achmad Mochtar, seorang ilmuwan medis yang meninggalkan jejak signifikan dalam dunia sains, meskipun nasibnya berakhir dengan tragis di tangan penjajah Jepang pada masa Perang Dunia II.

    Kehidupan dan karya Mochtar tidak hanya mencerminkan dedikasi pada ilmu pengetahuan, tetapi juga mencerminkan realitas pahit perjuangan di masa kolonial. Pada tahun 1944, dia dihadapkan pada situasi yang mengubah nasibnya dan masa depan ilmu pengetahuan di Indonesia.

    READ ALSO

    LPS Financial Festival Ajarkan Strategi Memulai Bisnis untuk Warga Medan

    Tidak Ada Opsi untuk Gagal

    Peristiwa itu bermula pada 7 Oktober 1944, ketika Mochtar dijemput oleh polisi militer Jepang dari rumahnya di Jakarta. Penangkapan ini terjadi setelah kematian ratusan pekerja paksa yang diduga terkait dengan vaksin yang diteliti oleh Mochtar, meski tidak ada bukti yang mendukung tuduhan tersebut.

    Ketika dibawa ke penjara Kempetai, Mochtar menerita siksaan berat dalam interogasi yang bertujuan untuk memaksanya mengaku terlibat dalam kematian para pekerja tersebut. Di penjara itu, dia tidak sendirian; para ilmuwan lain juga ditahan dan mengalami nasib serupa. Suara teriakan mereka menggema hingga ke gedung-gedung sekitar, menunjukkan betapa buruknya perlakuan yang diterima mereka.

    Kisah Tragis Profesor Achmad Mochtar yang Terlupakan

    Nasib Mochtar berakhir dengan sangat tragis pada 3 Juli 1945, saat dia dipenggal di Ancol, sedangkan rekan-rekan ilmuwannya dibebaskan. Kejadian ini menggambarkan betapa brutalnya tindakan penjajah terhadap individu yang memiliki potensi besar dalam ilmu pengetahuan. Meskipun dia dikenang oleh sejarah, namanya tidak mendapatkan perlakuan yang sama dengan ilmuwan lain pada masanya.

    Setelah tragedi itu, terungkap bahwa Achmad Mochtar dan Eijkman Instituut tidak terlibat dalam kematian para pekerja paksa. Penelitian oleh Sangkot Marzuki dan Kevin Baird menunjukkan bahwa Jepang menjadikan Mochtar sebagai kambing hitam untuk menutupi kesalahan mereka sendiri dalam eksperimen medis yang dilakukan terhadap pekerja paksa.

    Buku yang ditulis oleh Marzuki dan Baird menjelaskan bagaimana Mochtar menjadi korban kebijakan Jepang, yang berusaha menutupi kegagalan ilmuwan mereka. Dampak dari tuduhan itu tidak hanya menghancurkan hidupnya, tetapi juga menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia pada masa itu.

    Menariknya, kematian Mochtar tidak hanya terkait dengan faktor-faktor kebijakan penjajah, tetapi juga terkait dengan sejarah persaingan ilmiah. Sebelumnya, Mochtar pernah membantah penelitian ilmuwan Jepang, Noguchi Hideyo, yang berpengaruh dalam dunia medis. Persaingan ini menambah kompleksitas pada situasi yang dihadapi Mochtar.

    Siapa Noguchi Hideyo dan Apa Perannya dalam Sejarah?

    Noguchi Hideyo adalah seorang ilmuwan Jepang yang terkenal pada awal abad ke-20. Dia diakui sebagai pionir di bidang kedokteran, dan sering dinominasikan untuk Hadiah Nobel atas kontribusinya dalam penelitian medis. Penelitiannya menunjukkan hubungan antara sifilis dan kerusakan saraf, serta klaimnya bahwa demam kuning disebabkan oleh bakteri tertentu.

    Namun, claim terakhir yang diajukan Noguchi mendapat bantahan dari Mochtar melalui disertasi doktoralnya. Dalam karyanya, Mochtar membuktikan bahwa bakteri yang ditemukan oleh Noguchi tidak menyebabkan demam kuning, melainkan penyakit Weil, yang menjadi titik balik besar dalam reputasi keduanya.

    Akhir hidup Noguchi juga tidak kalah tragis, di mana dia melakukan eksperimen pada dirinya sendiri yang berakhir fatal. Kejadian ini menghadirkan kesedihan dan menunjukkan risiko yang ditanggung ilmuwan dalam mencari kebenaran. Namun, penelitian Mochtar yang tepat telah membuktikan bahwa dia benar dalam bantahan ilmiahnya.

    Hubungan antara bantahan Mochtar dan tragedi yang menimpa dirinya semakin jelas ketika diketahui bahwa Jepang bahkan menyita disertasi Mochtar saat penangkapannya. Ini menunjukkan upaya mereka untuk menghapus semua jejak kebenaran yang mungkin ada di dunia akademis.

    Pemulihan Nama dan Dampak Warisan di Indonesia

    Saat ini, warisan Mochtar seharusnya diingat dengan hormat sebagai pahlawan ilmu pengetahuan yang telah mengorbankan hidupnya demi kebenaran. Namun, sayangnya, namanya tidak sepenuhnya dipulihkan dalam sejarah yang lebih luas. Berbanding terbalik, Noguchi Hideyo diakui dan dihormati di Jepang, termasuk gambarnya yang terpampang di uang kertas 1.000 Yen, mencerminkan penghargaan yang tinggi terhadap kontribusinya.

    Seharusnya, kita memahami bahwa perjuangan para ilmuwan seperti Achmad Mochtar adalah buah dari pengorbanan yang telah dilakukan demi ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Namanya perlu diangkat dan dikenang dalam konteks yang lebih adil, sebagai seorang pahlawan yang berkontribusi signifikan terhadap dunia medis.

    Dengan menggali kembali sejarah dan meletakkan Mochtar di tempat yang layak, kita dapat memberikan contoh yang baik bagi generasi mendatang untuk terus berjuang dalam mencapai kebenaran. Sejarah tidak seharusnya hanya mengingat tokoh-tokoh yang malah menindas, tetapi juga mereka yang berjuang untuk keadilan.

    Mempelajari kisah ibarat profesor Mochtar adalah langkah pertama dalam menghargai martabat dan pengorbanan yang telah dilakukan oleh para ilmuwan ini untuk kemaslahatan umat manusia. Seharusnya, pengetahuan dan keberanian mereka menjadi inspirasi bagi generasi saat ini maupun yang akan datang dalam dunia kesehatan dan sains.

    Tags: AncolDipenggalIlmuwanIndonesiaJepangkarenaPenelitiPermalukanTewas

    Related Posts

    LPS Financial Festival Ajarkan Strategi Memulai Bisnis untuk Warga Medan
    Properti

    LPS Financial Festival Ajarkan Strategi Memulai Bisnis untuk Warga Medan

    August 23, 2025
    Tidak Ada Opsi untuk Gagal
    Properti

    Tidak Ada Opsi untuk Gagal

    August 23, 2025
    Gempa Besar Goncang Jakarta, Rumah Mewah dan Istana Pejabat Hancur
    Properti

    Gempa Besar Goncang Jakarta, Rumah Mewah dan Istana Pejabat Hancur

    August 22, 2025
    Semarak Festival Keuangan LPS Medan, Tenant Kuliner Dipadati Pengunjung
    Properti

    Semarak Festival Keuangan LPS Medan, Tenant Kuliner Dipadati Pengunjung

    August 22, 2025
    Wali Kota Medan Sebut Kemampuan Penting bagi Anak Muda
    Properti

    Wali Kota Medan Sebut Kemampuan Penting bagi Anak Muda

    August 21, 2025
    Serangan Nyamuk Ganas Menewaskan 3.000 Orang, Kota Menjadi Kuburan
    Properti

    Serangan Nyamuk Ganas Menewaskan 3.000 Orang, Kota Menjadi Kuburan

    August 21, 2025
    Next Post
    Sinopsis Film Horor Good Boy dari Sudut Pandang Anjing Peliharaan yang Menarik

    Sinopsis Film Horor Good Boy dari Sudut Pandang Anjing Peliharaan yang Menarik

    POPULAR NEWS

    Cegah Suap dengan Penerapan SMAP ISO 37001 di Waskita Karya

    Cegah Suap dengan Penerapan SMAP ISO 37001 di Waskita Karya

    August 15, 2025
    Motor Listrik Khusus Perempuan Dijadwalkan Rilis 22 Agustus 2025

    Motor Listrik Khusus Perempuan Dijadwalkan Rilis 22 Agustus 2025

    August 19, 2025
    2,1 Miliar Orang Terancam Presbiopia, Apa Itu Kondisi Tersebut?

    2,1 Miliar Orang Terancam Presbiopia, Apa Itu Kondisi Tersebut?

    August 8, 2025
    5 Fitur AI di Galaxy Z Flip7 untuk Membuat Konten Lebih Kreatif

    5 Fitur AI di Galaxy Z Flip7 untuk Membuat Konten Lebih Kreatif

    August 15, 2025
    Catatan IDAI untuk Kebijakan Tunjangan Dokter Spesialis Rp30 Juta di Daerah Terpencil Efektif

    Catatan IDAI untuk Kebijakan Tunjangan Dokter Spesialis Rp30 Juta di Daerah Terpencil Efektif

    August 7, 2025

    Berita Terkini

    Rapor Pramusim 2025/2026 Manchester United: Tak Terkalahkan, Rekrutan Baru Belum Cetak Gol

    MU Harus Tampil Dominan Atas Arsenal Tidak Hanya Sekedar Menang

    August 16, 2025
    Billy Syahputra Antarkan Jenazah Mpok Alpa Hingga Peristirahatan Terakhir dan Pesan untuk Anak Almarhumah

    Billy Syahputra Antarkan Jenazah Mpok Alpa Hingga Peristirahatan Terakhir dan Pesan untuk Anak Almarhumah

    August 19, 2025
    Sebelum Meninggal, Balita Sukabumi Mengeluarkan 1 Kg Cacing dari Tubuhnya

    Kasus Cacingan Menurun Menurut Kemenkes Ingatkan Pentingnya Cegah Infeksi Berulang

    August 22, 2025
    Mark Ruffalo Kembali Memerankan The Hulk di Film Spider-Man Hari Baru

    Mark Ruffalo Kembali Memerankan The Hulk di Film Spider-Man Hari Baru

    August 2, 2025

    Network

    Beritariau
    BitcoinNews
    simplenews
    rs-medikabsd
    upload
    ibnusutowohospital
    ademsari
    dermaluz
    jiexpo
    donghan
    icconsultant
    metroindo
    bentogroup
    gatranews
    kacapatri
    gemilangsukses
    siomom
    situskita
    masyumi
    dapurdia
    baginasipagi
    bacaajadulu
    sukagaming
    sobatsandi
    ragaminspirasi
    salamdokter
    buser
    morindonews
    wordpres
    sigarmas
    infotekno
    metroproperti
    siarandigital
    corinedefarme
    rhinocorp
    cloudmedia
    amornews
    newsbreak
    csms
    newszonamerah
    dutacendana
    mediahub
    ihsg
    diksinews
    publikita
    hostija
    suarakita
    warga
    pyramedia
    eratv
    analisanews
    ayonet
    getkurs
    senjupremium
    ppob-btn
    sekoja
    kasmaranjokowi
    sigmanews
    suarapetirnews
    getjobs
    beritakarya
    sekolahpenerbangan

    Logo Newsbreak

    Jl. Tanjung Duren Dalam No.18, Grogol Petamburan, Jakarta Barat (11470)
    +62812 6888 0169
    [email protected]

    Follow us

    Categories

    • Berita
    • Bisnis
    • Bola
    • Entertainment
    • Health
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Properti
    • Tekno
    • Travel

    Berita Terkini

    • Maliq & D’essentials Siapkan Kejutan HUT ke-35 SCTV Xtraordinary dan Kolaborasi dengan Bernadya
    • LPS Financial Festival Ajarkan Strategi Memulai Bisnis untuk Warga Medan
    • Minum Obat Cacing Tanpa Resep Dokter Apakah Diperbolehkan?
    • Ganti Oli Tepat Waktu, Risiko dan Solusinya yang Perlu Diketahui

      Copyright © 2025 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang. by Newsbreak.id. Newsbreak.id.

      No Result
      View All Result

        Copyright © 2025 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang. by Newsbreak.id. Newsbreak.id.

        Welcome Back!

        Login to your account below

        Forgotten Password?

        Retrieve your password

        Please enter your username or email address to reset your password.

        Log In